Jelang Hari Terakhir jadi Presiden, Staf Gedung Putih Sebut Trump Kehilangan Pemerintahannya Sendiri

- 11 Januari 2021, 07:55 WIB
Jelang Hari Terakhir jadi Presiden, Staf Gedung Putih Sebut Trump Kehilangan Pemerintahannya Sendiri.*
Jelang Hari Terakhir jadi Presiden, Staf Gedung Putih Sebut Trump Kehilangan Pemerintahannya Sendiri.* /Instagram.com/@realdonaldtrump

PR CIREBON – Donald Trump dilaporkan telah kehilangan dukungan dari banyak orang yang dulu loyal padanya dalam pemerintahannya setelah kerusuhan di Capitol AS.

Trump membantu provokasi kerusuhan tersebut. Gedung Putih yang dipimpinnya juga disebut berada dalam kekacauan di hari-hari terakhirnya menjabat.

Di tengah wacana pemakzulan Trump, banyak staf Gedung Putih dikabarkan merasa kesal dan malu dengan kejadian kerusuhan itu.

Baca Juga: Istri Ulang Tahun ke-36, Denny Cagur Beri Hadiah Tas Mewah Harga Rp273 Juta untuk Shanty Widihastuti

Mereka mengatakan bahwa para staf pendukung Trump telah menghadapi kritik dari rekan kerja dan khawatir akan rusaknya reputasi dan prospek pekerjaan mereka.

Beberapa orang yang mempertimbangkan pengunduran diri dalam beberapa hari terakhir telah memutuskan untuk tetap di Gedung Putih dan membantu memastikan kelancaran transfer kekuasaan.

“Trump telah kehilangan kita. Trump kehilangan pemerintahannya sendiri. Seperti yang saya katakan, banyak dari kita merasa dikhianati,” kata seorang pejabat senior pemerintahan AS di sebuah badan di luar Gedung Putih, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Baca Juga: 27 Orang Belum Ditemukan, Longsor Susulan di Sumedang Berpotensi Terjadi

Di seluruh pemerintahan, para pejabat menghitung mundur sampai masa jabatan Trump berakhir pada 20 Januari 2021.

"Yang kudengar hanyalah kekacauan total. Tapi Presiden tetap tidak mau mundur," kata seorang mantan pejabat Gedung Putih.

Trump, dalam sebuah video, menyebut serangan terhadap Capitol sebagai hal yang keji dan berjanji akan kelancaran transfer kekuasaan ke pemerintahan berikutnya.

Baca Juga: Yakini Harun Masiku Masih Hidup, KPK: Utang Ini Harus Dibayar dengan Penangkapannya

Namun, Trump tidak mengakui bahwa dia kalah dalam pemilu, atau mencabut klaimnya bahwa pemilu dicurangi, atau menyebut nama Presiden terpilih Joe Biden.

Trump dan pihaknya berusaha mengalihkan perhatian dari kejadian kerusuhan di Capitol dan kembali ke pekerjaan utamanya di hari-hari terakhir kepresidenannya.

Dalam satu pekerjaan terakhir, Trump dan sekutunya melawan balik keputusan Twitter pada hari Jumat yang melarang akun pribadi presiden karena menghasut kekerasan.

Baca Juga: Sering Konsumsi Makanan Berkolesterol? Hindari 3 Hal Ini Agar Selamat dari Berbagai Penyakit

Beberapa orang di Gedung Putih melihat setiap langkah yang ditujukan untuk menyoroti pencapaiannya sebagai omong kosong.

"Tidak ada yang peduli sama sekali. Semua orang sejujurnya hanya ingin dua minggu ke depan berlalu begitu saja,” kata seorang pejabat Gedung Putih.

Suasana pun dikabarkan semakin memburuk antara hubungan Trump dan Wakil Presiden Mike Pence.

Baca Juga: Mensos Risma Gemar lakukan Blusukan, Ini Saran dari Akademisi untuk Risma

Trump mengecam Pence karena tidak menemukan cara untuk mencegah Kongres mengesahkan hasil pemilu, tindakan yang tidak dimiliki oleh wakil presiden.

Dia juga tidak menghubungi Pence untuk memeriksa keselamatannya selama kerusuhan di Kongres, ketika Pence dievakuasi bersama dengan anggota parlemen.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah