Kasus Covid-19 di Negaranya Meningkat, Boris Johnson Sebut Lebih Dari 1 Juta Orang Terpapar

- 6 Januari 2021, 18:33 WIB
Perdana Menteri Boris Johnson memutuskan untuk menerapkan lockdown total.
Perdana Menteri Boris Johnson memutuskan untuk menerapkan lockdown total. /Instagram/@borisjohnsonuk

PR CIREBON - Inggris mencetak rekor kasus Covid-19 terbanyak.

Hal ini sebagaimana diumumkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang mengatakan lebih dari 1 juta orang telah terinfeksi Covid-19.

Pada tanggal 5 Januari 2021, sudah ada 60.916 kasus virus Covid-19 yang tercatat dan menyebabkan Inggris harus melakukan lockdown nasional ketiga.

Baca Juga: Soal Pembunuhan Soleimani, Iran Dilaporkan Meminta Polisi Internasional  Tangkap Trump

Sementara itu, tiga dari 10 tempat tidur rumah sakit saat ini ditempati oleh pasien dengan virus Covid-19 dan diyakini 2 persen dari populasi sekarang mengidap virus Covid-19.

Berdasarkan Kantor Statistik Nasional (ONS) diprediksi satu dari 50 orang yang tinggal di Inggris akan menderita Covid-19.

Selain itu, ONS juga mencatat bahwa selama periode dua minggu, kasus Covid-19 meningkat secara mengejutkan yaitu sebesar 70 persen pada 30 Desember 2020.

Baca Juga: Indonesia Jadi Sorotan Media Asing, PP Kebiri Kimia Predator Anak Disebut Bersebrangan dengan HAM

Di sisi lain, Johnson mengatakan bahwa lebih dari satu juta orang di negara itu sekarang telah divaksinasi. 

Vaksinasi di Inggris akan diberikan secara menyeluruh pada Kamis, 7 Januari 2021.

Sedangkan peninjauan akan dilakukan pada pertengahan Februari, di mana Perdana Menteri Inggris berharap sebagian besar negara yang paling rentan Covid-19 telah divaksinasi.

Baca Juga: Tim Penyelidik Wabah Covid-19 Belum Diberikan Izin Masuk ke Tiongkok, Kepala WHO: Sangat Kecewa

Perdana Menteri menggambarkan skema vaksinasi yang sedang berlangsung sebagai bagian yang terbesar dalam sejarah Inggris.

Johnson juga mengatakan bahwa lockdown yang sedang berlangsung di Inggris masih belum diperkirakan kapan akan berakhir.

Sebelumnya Konselor Inggris Michael Gove mengatakan bahwa peninjauan akan terus dilakukan.

Baca Juga: Waduh, Sebuah Perusahaan di Tiongkok Denda Karyawannya yang Pergi ke Toilet Lebih dari Sekali

Namun, dirinya belum bisa memastikan kapan akan mencabut lockdown nasional ini.

"Kami akan terus meninjau ini, tapi kami tidak dapat memprediksi dengan pasti bahwa kapan kami akan mencabut lockdown nasional saat ini," ujarnya yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Unilad pada 5 Januari 2021.

"Kami berharap saat memasuki bulan Maret, pemerintah bisa mencabut lockdown ini," tambah Gove.

Baca Juga: Tiongkok Belum Izinkan Tim Investigasi Covid-19 Masuk ke Wuhan, Kepala WHO Ngaku Sangat Kecewa

Vaksin Pfizer-BioNTech pertama diberikan di Inggris pada tanggal 8 Desember, sementara peluncuran Oxford-AstraZeneca dimulai kemarin.

Selama konferensi pers ohnson memberi tahu publik bahwa akan ada pembaruan vaksin harian yang diberikan mulai Senin, 11 Januari 2021 dan seterusnya sehingga orang-orang dapat melihat bagaimana penyebarannya ke seluruh negeri.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: unilad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah