Ngotot Ingin Tetap Jadi Presiden, Beredar Rekaman Ancaman Donald Trump untuk Ganti Hasil Pemilu

- 4 Januari 2021, 13:08 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.*
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.* /Instagram.com/@realdonaldtrump

PR CIREBON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menekan pejabat tinggi pemilihan umum Georgia untuk menemukan cukup suara yang bisa memenangkan dirinya di negara bagian itu.

Hal tersebut terungkap dalam bocoran rekaman satu jam telepon antara Donald Trump dengan pejabat Georgia yang dirilis oleh media AS pada Minggu, 3 Januari 2021 waktu setempat.

Sebelumnya, Donald Trump terus bersikeras bahwa kekalahannya dari Presiden terpilih AS Joe Biden dalam pemilihan 3 November adalah hasil dari kecurangan pemilih yang meluas.

Baca Juga: Menyeramkan, Situs DeathList Prediksi Kematian Para Selebriti hingga Pangeran Philip di Tahun 2021

Namun, klaim tersebut ditolak secara luas oleh pejabat pemilihan negara bagian dan federal AS serta beberapa pengadilan.

Panggilan telepon Trump ke menteri negara bagian Georgia, Brad Raffensperger yang sama-sama dari Partai Republik tersebut datang ketika beberapa sekutu Trump di Kongres AS.

Mereka mengatakan rencananya untuk menolak sertifikasi formal tentang kemenangan Biden.

Baca Juga: Afiliasi Al Qaeda Serang Tentara Prancis di Afrika, 2 Orang Dikabarkan Tewas Dibom

Biden menang dengan selisih 306-232 di Electoral College, dan dengan lebih dari 7 juta suara secara keseluruhan.

Dalam panggilan telepon tersebut, Trump secara bergantian menyanjung, memohon, dan mengancam Raffensperger dengan konsekuensi pidana yang tidak jelas dalam upaya untuk membatalkan kekalahannya.

Raffensperger dan penasihat umum kantornya menolak permintaan Trump secara keseluruhan.

Baca Juga: Tragis, Setelah Menghantam Jalan Berlubang Besar, Pengendara Motor Ini Terlempar dan Meninggal Dunia

Keduanya mengatakan Trump bahwa ia mengandalkan teori konspirasi yang tersebar di media sosial tentang pemilihan presiden.

"Orang-orang Georgia marah. Dan tidak ada yang salah dengan mengatakan, kamu tahu, um, bahwa kamu melakukan penghitungan ulang,” kata Trump dalam panggilan tersebut, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

"Jadi lihat. Yang ingin aku lakukan begini: aku hanya ingin mendapatkan 11.780 suara, satu lebih banyak dari yang kita miliki. Dengan begitu kita akan memenangkan negara bagian ini," ujar Trump dalam rekaman itu, bersikeras bahwa tidak mungkin dia kalah di Georgia.

Baca Juga: Seorang Profesor Astronomi Dari Harvard Sebut Alien Pernah Mengunjungi Bumi Pada 2017 Silam

Gedung Putih menolak berkomentar

Kantor Raffensperger tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Terkait itu, Bob Bauer, penasihat senior Biden, mengatakan bahwa rekaman telepon membuktikan seluruh cerita memalukan tentang serangan Donald Trump terhadap demokrasi Amerika Serikat.

"Kami sekarang memiliki bukti tak terbantahkan tentang seorang presiden yang menekan dan mengancam seorang pejabat partainya sendiri agar dia mencabut penghitungan suara resmi negara bagian dan memanipulasi suara sebagai gantinya," ucap Bauer.

Baca Juga: Kuil Aphrodite Dewi Cinta Yunani Kuno Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Turki

Kemenangan tipis Biden di Georgia adalah yang pertama oleh calon presiden dari Partai Demokrat dalam satu generasi.

Hal tersebut telah meningkatkan harapan di antara Demokrat bahwa mereka dapat memenangkan dua pemilihan Senat AS di negara bagian itu, memberikan kontrol kepada partai mereka atas Kongres.

Bahkan, jika Trump telah memenangkan 16 suara Electoral College di Georgia, maka ia masih akan kalah dari Biden, yang akan dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah