Dalam panggilan telepon tersebut, Trump secara bergantian menyanjung, memohon, dan mengancam Raffensperger dengan konsekuensi pidana yang tidak jelas dalam upaya untuk membatalkan kekalahannya.
Raffensperger dan penasihat umum kantornya menolak permintaan Trump secara keseluruhan.
Baca Juga: Tragis, Setelah Menghantam Jalan Berlubang Besar, Pengendara Motor Ini Terlempar dan Meninggal Dunia
Keduanya mengatakan Trump bahwa ia mengandalkan teori konspirasi yang tersebar di media sosial tentang pemilihan presiden.
"Orang-orang Georgia marah. Dan tidak ada yang salah dengan mengatakan, kamu tahu, um, bahwa kamu melakukan penghitungan ulang,” kata Trump dalam panggilan tersebut, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.
"Jadi lihat. Yang ingin aku lakukan begini: aku hanya ingin mendapatkan 11.780 suara, satu lebih banyak dari yang kita miliki. Dengan begitu kita akan memenangkan negara bagian ini," ujar Trump dalam rekaman itu, bersikeras bahwa tidak mungkin dia kalah di Georgia.
Baca Juga: Seorang Profesor Astronomi Dari Harvard Sebut Alien Pernah Mengunjungi Bumi Pada 2017 Silam
Gedung Putih menolak berkomentar
Kantor Raffensperger tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Terkait itu, Bob Bauer, penasihat senior Biden, mengatakan bahwa rekaman telepon membuktikan seluruh cerita memalukan tentang serangan Donald Trump terhadap demokrasi Amerika Serikat.