Ilmuan Sebut Virus Mematikan Baru akan Serang Manusia, Muncul dari Hutan Hujan Tropis Afrika

- 3 Januari 2021, 13:49 WIB
Ilmuan Sebut Virus Mematikan Baru akan Serang Manusia, Muncul dari Hutan Hujan Tropis Afrika.*
Ilmuan Sebut Virus Mematikan Baru akan Serang Manusia, Muncul dari Hutan Hujan Tropis Afrika.* /Pixabay


PR CIREBON – Ilmuwan yang membantu menemukan penyakit Ebola memperingatkan bahwa virus mematikan baru akan menyerang umat manusia.

Ilmuan tersebut mengatakan bahwa petugas medis mengkhawatirkan penyakit baru yang dinamai X.

Profesor bernama Jean-Jacques Muyembe Tamfum tersebut membantu menemukan virus Ebola pada 1976, dan mengatakan manusia menghadapi sejumlah virus baru yang tidak diketahui jumlahnya.

Baca Juga: Netizen Sinis Soal Peresmian Patung Merlion, Sudjiwo Tedjo Justru Beri Apresiasi: Salut Buat Madiun

Ilmuan Jean mengatakan ada virus baru dan berpotensi fatal muncul dari hutan hujan tropis Afrika.

“Kita sekarang berada di dunia di mana patogen baru akan keluar. Dan itulah yang merupakan ancaman bagi umat manusia,” ungkap Ilmuan Jean, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail.

Profesor itu mengatakan bahwa menurutnya pandemi di masa depan bisa lebih buruk daripada Covid-19.

Baca Juga: Media Asing Beberkan Asal Mula FPI, Mulai Organisasi Agama Hingga Kelompok Politik

Di Ingende, Republik Demokratik Kongo, seorang pasien yang tidak ingin disebutkan namanya menunjukkan gejala awal demam berdarah.

Pasien tersebut menjalani tes Ebola, tetapi dokter khawatir dia adalah pasien nol dari 'Penyakit X', ketika hasil tesnya kembali negatif.

Patogen baru ini disebut dapat menyebar secepat Covid-19 tetapi memiliki tingkat kematian 50 hingga 90 persen seperti Ebola.

Baca Juga: Minta Pemerintah Lebih Rangkul Organisasi Keagamaan Moderat, Wakil Ketua MPR Apresiasi Ormas Ini

Menurut WHO, penyakit X adalah hipotesis, tetapi para ilmuwan khawatir penyakit itu dapat menyebabkan kekacauan di seluruh dunia, jika dan ketika pandemi berikutnya terjadi.

Profesor Muyembe mengambil sampel darah pertama dari para korban penyakit misterius, yang kemudian dinamai Ebola, saat dia masih menjadi peneliti muda.

Penyakit ini menyebabkan perdarahan dan membunuh sekitar 88 persen pasien dan 80 persen staf yang bekerja di Rumah Sakit Misi Yambuku ketika pertama kali ditemukan.

Baca Juga: Seperti apa Timur Tengah di tahun 2021? Berikut Prediksi Soal Timur Tengah dengan Aliansi Tiga Sisi

Botol berisi sampel darah kemudian dikirim ke Belgia dan Amerika Serikat (AS), di mana para ilmuwan menemukan virus berbentuk cacing.

Profesor tersebut memperingatkan akan lebih banyak lagi penyakit zoonosis, atau penyakit yang berpindah dari hewan ke manusia.

Demam kuning, berbagai bentuk influenza, rabies, dan penyakit Lyme termasuk di antara penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia, seringkali melalui hewan pengerat atau serangga dan telah menyebabkan epidemi dan pandemi sebelumnya.

Baca Juga: Senator AS dari Partai Republik Lakukan Upaya Lawan Kemenangan Joe Biden

Para ahli mengatakan meningkatnya jumlah virus yang muncul sebagian besar disebabkan oleh perusakan habitat hewan dan perdagangan satwa liar.

Saat habitat alami mereka menghilang, hewan seperti tikus, kelelawar, dan serangga bertahan hidup di mana hewan yang lebih besar punah.

SARS, MERS, dan virus Covid-19 semuanya adalah virus Corona yang menular ke manusia, dengan Covid-19 diperkirakan berasal dari Tiongkok, diduga di tubuh kelelawar.

Baca Juga: Fadli Zon dan Rahayu Saraswati Beda Pendapat Soal FPI, Aktivis: Jangan-jangan Hanya Kamuflase

Menurut penelitian Mark Woolhouse, profesor epidemiologi penyakit menular di Universitas Edinburgh, spesies virus baru ditemukan dengan kecepatan tiga hingga empat kali setahun.

Mayoritas dari mereka berasal dari hewan dengan para ilmuwan percaya penyakit zoonosis seperti Ebola dan Covid-19 membuat lompatan saat hewan liar dibantai.

Hewan hidup di pasar yang disebut sebagai ‘wet market’ menimbulkan ancaman yang lebih besar dan Penyakit X mungkin hidup di dalam salah satu hewan di sana.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x