Polisi Israel Tabrak Mobil Bocah yang Diduga Lempar Batu ke Warga Palestina hingga Tewas

- 26 Desember 2020, 10:31 WIB
Bendera Israel.
Bendera Israel. //Pixabay//PublicDomainPictures
PR CIREBON - Ratusan warga Israel melakukan protes atas kematian Ahuvia Sandak, remaja yang masih berusia 16 tahun oleh pihak kepolisian.
 
Petugas polisi Israel tersebut, sengaja menabrak mobil yang di dalamnya ada Sandak, karena diduga melakukan pelanggaran dengan melempar batu ke warga Palestina.
 
Dalam kasus kecelakaan ini, unit Kementerian Kehakiman tidak melakukan penyelidikan terhadap petugas polisi yang menabrak mobil korban.
 
 
Hal itu dikarenakan keluarga dan kerabat korban tidak ada yang mengajukan pengaduan untuk menyelidiki petugas polisi tersebut.
 
Namun, menurut hukum Israel, Kementerian Kehakiman berwenang untuk menyelidiki insiden apa pun sejak mengetahui adanya pelanggaran dan tidak harus menunggu pengaduan resmi.
 
Korban tewas pada Senin, 21 Desember lalu itu, setelah polisi mengejarnya dan teman-temannya, yang dicurigai melempar batu ke warga Palestina di Tepi Barat.
 
 
Petugas menabrak mobil mereka dari belakang, menyebabkannya terbalik, melukai Sandak secara fatal, serta teman-temannya hanya luka ringan.
 
Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.con dari Haaretz, sejak kematian Ahuvia Sandak, ratusan orang melakukan protes setiap malam di Mabes Polisi setempat. 
 
Selama gelombang protes tersebut, 37 di antara ratusan demonstran ditangkap pada Kamis malam. Meskipun sebagian besar telah dibebaskan, 18 dari mereka tetap di penjara pada Jumat pagi. 
 
 
Polisi mengatakan, pengunjuk rasa mengganggu ketertiban umum samoai bentrok dengan polisi dan pejalan kaki.
 
Dalam sejumlah kasus melemparkan batu dan telur ke polisi, merusak infrastruktur dan memblokir lalu lintas kereta api ringan.
 
Awal pekan ini, Wakil Jaksa Penuntut Umum Shlomo Lemberger memerintahkan Kepala unig Kementerian Kehakiman Bar-Menachem untuk menyelidiki para petugas tersebut.
 
 
Pada hari Kamis, unit Kementerian Kehakiman mengumumkan bahwa mereka telah membentuk tim investigasi bersama untuk menyelidiki insiden tersebut, dan empat petugas polisi telah diinterogasi dengan hati-hati sebagai tersangka kriminal.
 
Keempat terduga pelemparan batu, yang mengalami luka ringan, menyatakan bahwa mobil yang mereka tumpangi ternyata terbalik setelah para detektif mengejar mereka dan sengaja menabrak mereka dari belakang.
 
Selain pelanggaran lainnya, para pemuda tersebut juga diduga membahayakan pengemudi.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Haaretz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x