PR CIREBON - Sebuah Salon kecantikan di kota Medan yang dimili oleh Iwan seorang transgender di Indonesia merasakan perbedaan penurunan drastis di masa pandemi Covid-19 ini.
Yang mana pada sebelum Covid-19, Iwan mengaku sempat mempekerjakan empat waria lainnya sebagai penata rambut dan penata rias di Salon Anna Sui di Medan, Sumatera Utara.
Namun di masa Pandemi ini semua berubah drastis dan mengalami penurunan yang sangat signifikan sehingga Salon milik Iwan kini hanya mampu mempekerjakan satu orang saja.
Baca Juga: Picu ‘Herd Immunity’, Anthony Fauci: 70 Persen Populasi Harusnya Sudah Divaksinasi Covid-19
“Dulu kami punya 10 sampai 15 pelanggan sehari, sekarang sudah lebih dari seminggu kami tidak punya pelanggan,” kata Iwan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera.
“Mungkin sekarang kami mendapatkan satu pelanggan setiap dua minggu. Sudah seperti itu sejak pandemi dimulai pada bulan Maret," imbuhnya
Karena sebuah pekerjaan salon dan industri pernikahan adalah dua hal dari sedikit sektor yang ada di Indonesia yang dapat menawarkan peluang kerja bagi mereka sebagai transgender.
Pasalnya transgender di mata masyarakat Indonesia dianggap sebagai hal yang menyimpang, dan bahkan pelaku transgender distigmatisasi dan bahkan mereka diintimidasi oleh masyarakat.
Baca Juga: Keluarkan Pernyataan Resmi Terkait BSI, PP Muhammadiyah: Semua Pihak Dimohon Untuk Menahan Diri