PR CIREBON - Setahun setelah pandemi awal Covid-19. Wuhan yang awalnya menjadi pusat dari pandemi setelah setahun menjadi pusat pesta.
Orang-orang telah kembali bersuka ria memadari klub malam, bar, dan restoran di pusat kota Tiongkok yang memiliki penduduk 11 juta jiwa.
Mereka berpesta seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
Kebangkitan Wuhan adalah cerminan yang sekilas diinginkan oleh dunia pascapandemi ini berakhir.
Baca Juga: Setelah Hancurkan Resor Buatan Korsel di Utara, Kim Jong Un akan Bangun Ulang Resor Bertaraf Dunia
Hal itu diharapkan oleh banyak orang pada 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post pada Minggu, 20 Desember 2020.
"Selama masa pandemi, Wuhan benar-benar menjadi kota mati," kata salah satu orang yang ikut berpesta kepada layanan kawat saat dia tengah makan sate bersama teman-temannya.
Dia melanjutkan bahwa setelah kota kembali dibuka dan tidak ada lagi lockdown, dia mengaku tak pernah melihat begitu banyak orang.
Orang-orang keluar untuk berpesta, makan, dan bersenang-senang.
Baca Juga: Tutup Muktamar IX PPP, Ma'ruf Amin Harapkan Parpol Tidak Dimanfaatkan oleh Kelompok Tertentu
Kota tersebut menjalani lockdown selama total 76 hari dari 23 Januari hingga 8 April setelah wabah pertama, dan tidak ada laporan baru terkait kasus Covid-19 sejak awal Mei.
Awal bulan ini, Wuhan bahkan meluncurkan video promosi untuk menarik para wisatawan.
“Dari segudang lampu yang berkelap-kelip di sepanjang Sungai Yangtze dan tarian serta musik yang menakjubkan dari pelayaran Zhiyin, hingga cahaya yang berkilauan dan suara-suara indah dari livehouse... beri aku lima! Semua orang!" kata seseorang dalam video tersebut untuk menarik minat.***