PR CIREBON - Terbunuhnya Ilmuwan nuklir terkemuka Iran, Mohsen Fakhri Zadeh oleh teroris bersenjata membuat geram dan menyulut kemarahan Iran.
Situasi semakin memanas ketika Iran melayangkan surat kepada PBB untuk mendesak agar Israel bertanggungjawab atas kematian tersebut.
Menanggapi situasi tersebut, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak semua pihak untuk menahan diri pasca pembunuhan ilmuwan Iran.
"Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan di wilayah tersebut," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Sabtu, 28 November 2020.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Iran mengatakan ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh oleh "teroris bersenjata" di dekat Ibu Kota Teheran pada Jumat, 27 November 2020.
Media setempat melansir bahwa Fakhri Zadeh, kepala program nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di Desa Absard, 60 kilometer timur laut Teheran, pada sore hari.
Baca Juga: Soal Korupsi Edhy Prabowo, Himpunan Nelayan Sarankan KKP Dipimpin dari Luar Partai dan Profesional
Siapa teroris bersenjata tersebut masih belum diketahui, namun Iran sudah mendesak agar Israel bertanggung jawab atas kematian tersebut.***