Pakistan dan India Kembali Bentrok di Kashmir, 11 Orang Tewas

13 November 2020, 21:46 WIB
Ilustrasi wilayah Kashmir: 11 orang di Kashmir tewas setelah terjadi bentrok antara Pakistan dan India dan melukai puluhan orang di sana. //PIXABAY/mhaqnawaz/

 

PR CIREBON - Pasukan Pakistan dan India bentrok di Kashmir yang disengketakan, menyebabkan 11 orang tewas, termasuk tiga tentara India, dan melukai lebih dari 30 lainnya di kedua sisi, kata para pejabat Jumat, 13 November 2020.

Pertempuran itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara tetangga Asia Selatan.

Dalam sebuah pernyataan, pejabat militer dan pemerintah Pakistan menyalahkan India karena memulai pertempuran dengan menembakkan roket dan mortir, yang menewaskan lima warga sipil Pakistan dan melukai 27 lainnya semalam dan Jumat.

Baca Juga: Bansos Covid-19 Jelang Pilkada, KPK: Jangan Sampai Ada Kepentingan dari Kepala Daerah

Pernyataan tersebut menyebutnya sebagai insiden pelanggaran gencatan senjata terbaru yang tidak beralasan oleh India, dan mengatakan pasukan Pakistan menanggapi dengan menargetkan pos-pos India.

Beberapa rumah rusak, kata Raja Shahid Mahmood, seorang pejabat pemerintah di Kashmir yang dikelola Pakistan.

"Orang-orang berlarian untuk keselamatan dalam kepanikan dan India dengan sengaja menargetkan penduduk sipil," katanya kepada The Associated Press Penduduk desa bersembunyi di bunker komunitas, dan baku tembak telah meningkat.

Baca Juga: Dapat 2 Hasil Tes Covid-19 Positif dan Negatif, Elon Musk: Sesuatu yang Sangat Palsu Sedang Terjadi

Mohammad Shabir, pemilik toko di desa perbatasan Chakothi, mengatakan pejabat menutup pasar utama setelah India menargetkan desa itu dengan roket, dan orang-orang bersembunyi di bunker.

Di Srinagar, ibu kota Kashmir yang dikuasai India, tentara India mengatakan tiga tentaranya tewas dan tiga tentara terluka.

Menurut petugas polisi Mohammed Ashraf, tiga warga sipil India, termasuk seorang wanita, juga terbunuh oleh penembakan Pakistan.

Baca Juga: Bersiap, Premium dan Pertalite Tidak akan Dijual Lagi di pada 2021

Dia mengatakan seorang warga sipil terdaftar dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit. Dua rumah juga rusak dalam penembakan itu, kata Ashraf.

Kolonel Rajesh Kalia, juru bicara militer India, menyalahkan Pakistan yang memulai bentrokan itu. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Di Pakistan, pihak berwenang mengatakan baku tembak antara pasukan Pakistan dan India dimulai Kamis, dan berlanjut semalam di wilayah Himalaya yang terbagi antara kedua negara dan diklaim oleh keduanya secara keseluruhan.

Baca Juga: Ancam Keamanan dan Stabilitas Kerajaan, Putra Mahkota Tegaskan Arab Saudi Hadapi dengan Tangan Besi

Perkembangan terbaru terjadi sehari setelah Pakistan memanggil seorang diplomat India, untuk memprotes apa yang disebutnya pelanggaran India terhadap perjanjian gencatan senjata tahun 2003. Dua warga sipil terluka Kamis di sisi perbatasan Pakistan dalam baku tembak itu.

Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan kembali memanggil seorang diplomat India pada Jumat, dan mengajukan protes yang menuduh pelanggaran gencatan senjata India, dengan mengatakan mereka telah menewaskan sedikitnya 21 orang sejak Januari.

Pakistan dan India telah berperang dua dari tiga perang mereka atas Kashmir, sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947.

Baca Juga: Polda Metro Jaya akan Periksa Gisel Sebagai Saksi Terkait Video Asusila yang Mirip Dirinya

Ketegangan antara kedua negara melonjak pada Februari 2019, ketika Pakistan menembak jatuh sebuah pesawat perang India di Kashmir dan menangkap seorang pilot sebagai tanggapan atas serangan udara oleh pesawat India, yang menargetkan militan di dalam Pakistan.

India mengatakan serangan itu menargetkan militan yang berbasis di Pakistan, yang bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang menewaskan 40 tentara India di bagian Kashmir yang dikuasai India.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler