ISIS Mengaku Jadi Dalang Serangan Pemakaman di Jeddah, Lagi Tanpa Disertai Bukti

13 November 2020, 08:53 WIB
Ilustrasi Kelompok ISIS. /Council on Foreign Relations
PR CIREBON - Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab pada Kamis 12 November, atas serangan di pemakaman non-Muslim di kota Jeddah Laut Merah Saudi yang melukai beberapa orang.
 
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, meskipun begitu, kelompok ISIS tidak menyertakan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut, yang mereka sebarkan melalui Telegram.
 
Dalam pernyataan yang dikeluarkan melalui saluran resminya di Telegram, kelompok ISIS mengatakan bahwa 'tentaranya' telah berhasil menyembunyikan bom rakitan di pemakaman pada hari Rabu 11 November, yang kemudian meledak setelah beberapa 'konsul negara-negara Perang Salib' berkumpul di sana.
 
Baca Juga: Kecam Serangan di Pemakaman Jeddah, Solidaritas Penuh Dataran Arab untuk Kerajaan Saudi
 
Ledakan, yang terjadi selama upacara peringatan Perang Dunia Pertama (11 November) yang melibatkan kedutaan asing, adalah insiden keamanan kedua yang terjadi di Jeddah dalam beberapa minggu terakhir.
 
Dan insiden itu merupakan serangan pertama dengan bahan peledak dalam beberapa tahun dalam upaya penyerangan terhadap orang asing di kerajaan konservatif itu.
 
Baca Juga: Prihatin Banyak Siswa Mulai Bekerja, PGRI Desak Pembelajaran Tatap Muka Segera Dilakukan
 
Selain itu, ISIS mengatakan mereka menargetkan konsul jenderal Prancis, yang menghadiri upacara tersebut, atas apa yang dikatakan Presiden Macron sebagai desakan kepada Prancis terkait penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.
 
Pemerintah Prancis membela hak untuk menerbitkan kartun tersebut, yang dianggap menghujat umat Islam.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler