Meski Diagungkan, Mendagri Estonia Beberkan Korupsi Biden dan Putranya hingga Berani Mundur

10 November 2020, 16:51 WIB
Joe Biden, Presiden Amerika Serikat terpilih pada Pilpres 2020. /Joe Biden/ANTARA/
PR CIREBON - Menteri Dalam Negeri Estonia, Mart Helme menyebut Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden dan putranya terlibat korupsi. Dia bahkan mengatakan akan mengundurkan diri. Sebutan korupsi itu muncul dalam sebuah siaran radio pada akhir pekan lalu.
 
Helme adalah anggota partai Ekre yang populis dan beraliran kanan, yang duduk dalam koalisi dengan partai-partai Pusat dan Tanah Air di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Juri Ratas.
 
Estonia, anggota NATO dan Uni Eropa yang mengandalkan dukungan dari Amerika Serikat untuk menjaga keamanan negaranya dari Rusia.
 
Baca Juga: Trump Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Gagal Perpanjang Masa Presiden dan Sejumlah Kasus Menanti Diadili
 
Setelah menyebut Joe Biden dan anaknya korup, Helme mengatakan kepada wartawan bahwa ia terjebak dengan apa yang ia telah katakan.
 
Kemudian, Helme mengatakan dirinya akan mengundurkan diri sebagai protes atas bagaimana komentarnya diliput oleh media massa Estonia, yang ia gambarkan sebagai "fitnah dan kebohongan", demikian dilaporkan kantor berita BNS, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Senin, 9 November 2020.
 
Partai Ekre akan tetap berada dalam koalisi, kata Martin Helme, putra Mart Helme dan menteri keuangan saat ini, dalam acara jumpa pers.
 
"Tidak ada seorang pun di koalisi yang meminta kami untuk mundur," kata Martin Helme.
 
Baca Juga: Massa Penjemput Rizieq membludak, PKB Khawatirkan Berpotensi Timbulkan Klaster Baru Covid-19
 
Martin sendiri mengatakan pemilihan presiden AS, yang dimenangi Biden, telah dicurangi. Komentar-komentar menteri dalam negeri dan menteri keuangan itu dikecam oleh Perdana Menteri Ratas dan Presiden Estonia Kersti Kaljulaid.
 
Kemudian Partai oposisi Reformasi segera mendesak agar Ekre dicopot dari kekuasaan. Mereka menyebut keberadaan Ekre akan mempengaruhi reputasi Estonia.
 
"Reputasi Estonia diserang selama Ekre berada di pemerintahan," kata pemimpin Partai Reformasi, Kaja Kallas, di Twitter.
 
Baca Juga: Imbas Pandemi Covid-19, Angka Pengangguran di Indonesia Meningkat Hingga 9,7 Juta Orang
 
Selain Helme, mantan Presiden AS Donald Trump juga telah menuduh Biden dan putranya, Hunter, melakukan praktik bisnis yang tidak etis di Tiongkok dan Ukraina.
 
Tidak ada bukti yang diverifikasi untuk mendukung tuduhan tersebut, dan Biden menyebut tuduhan-tuduhan itu salah dan mendiskreditkan dirinya.***
 
Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler