Network
PR CIREBON - Disamping suka cita simpatisan menyambut kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib rizieq Shihab ke Tanah Air setelah selama 3,5 tahun menetap di Arab Saudi. Kekhawatiran terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 pun menyeruak.
Hal itu, mengingat banyaknya jumlah massa yang menyambut kepulangan Habib Rizieq tersebut di tengah kondisi Jakarta yang hingga saat ini masih menerapkan PSBB masa transisi.
Menanggapi hal itu, PKB menyayangkan kepadatan yang tak terkira saat penjemputan Habib Rizieq Syihab (HRS) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu.
Baca Juga: Habib Muchsin Al-Attas Berharap Kepulangan Rizieq Bisa Membawa Perubahan Revolusi Akhlak
Ketua DPP PKB, Daniel Johan menilai jika banyaknya massa yang datang menjemput Rizieq itu merupakan bentuk kerinduan mereka. Namun, kerinduan mereka membuat aspek kesehatan menjadi tidak penting atau terabaikan.
"Nasi sudah jadi bubur, yang penting tertib dan saling menjaga keselamatan selama penjemputan. Himbauan untuk menghindari kerumunan demi kebaikan semua peserta dan masyarakat kan sudah diberikan selama ini," kata Daniel yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
"Mungkin ekspresi kerinduan dan kegembiraan, sehingga pertimbangan kesehatan menjadi kurang. Pemerintah secara resmi juga sudah memahami dan kita doakan saja agar semua lancar, tertib, dan tetap sehat semua," lanjutnya.
Baca Juga: Banyak Media Internasional Sorot Habib Rizieq Pulang, Massa Sambut Bak Pahlawan Nasional
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI, dia mengatakan jika dampak kerumunan terhadap penjemputan Rizieq dapat membuat klaster baru terhadap penyebaran Covid-19.
"Kita menyayangkan kerumunan terjadi, selain potensi memunculkan klaster, juga berdampak pada masyarakat lainnya seperti pengguna bandara dan delay-nya pesawat," ujarnya.
Sebelumnya, kerumunan massa pendukung HRS telah memenuhi kawasan Bandara Soetta sejak pagi tadi. Bahkan, massa Habib Rizieq yang datang membuat kemacetan panjang terjadi di jalan akses Tol Sedyatmo akses Bandara Soetta sejak Subuh hingga menjelang ketibaan HRS.***
