Pendukung Biden di Wilmington Menunggu dalam Cemas, Berharap Berhasil Mengalahkan Trump

6 November 2020, 11:22 WIB
Pendukung Joe Biden. /

PR CIREBON - Beberapa negara bagian yang mendukung partai Demokrat berusaha membirukan daerahnya, membuktikan mereka adalah penduduk dan pendukung Joe Biden. Salah satunya di kampung halaman capres tersebut di Wilmington, mereka tengah harap-harap cemas menunggu hasil Pilpres AS 2020 yang belum juga rampung sejak hari pemilihan pada 3 November lalu.

Bahkan, mereka menjadi lebih sering mengecek ponsel dan situs berita, berharap pilihan mereka membirukan negara bagian yang kini menjadi penentu kemenangan, meski lelah menanti tak bisa mereka tepis begitu saja.

"Ini melelahkan. Saya mungkin hanya tidur dua jam sejak Selasa [3/11]," ungkap Zanthia Oliver, pendukung Biden yang berusia 55 tahun dan baru saja terpilih untuk masa jabatan kedua di Dewan Kota Wilmington.

Baca Juga: Indonesia Resmi Memasuki Ambang Resesi, Orang Miskin Diprediksi akan Terus Bertambah

Sedangkan pada Kamis (5/11) pagi waktu Indonesia, Joe Biden semakin mendekati ambang batas kemenangan yaitu 270 suara elektoral. Sejumlah pihak menghitung Biden telah mengantongi 264, sedangkan yang lain sebesar 253. Sedangkan Trump mengantongi 213.

Namun demikian, selisih yang tipis dengan batas kemenangan itu terhambat dari kubu Donald Trump yang menyerukan permohonan penghentian penghitungan suara di sejumlah negara bagian dan disusul beberapa demonstrasi oleh pendukungnya ke 'KPU' setempat.

Di tengah ketegangan dan frustrasi menunggu kemenangan yang ada di depan mata, Oliver berusaha mengalihkan perhatiannya agar ia tak semakin jatuh dalam stres.

"Saya hanya menjalankan beberapa tugas, saya hanya berusaha untuk tetap sibuk," katanya.

Baca Juga: Banyak Laporan Hukum terkait Habib Rizieq, Sekum FPI: Ini Kriminalisasi, Kita akan Lawan

Lebih lanjut, Oliver mengakui bahwa sepanjang malam menerima telepon dari sejawat ataupun teman-temannya terkait perkembangan hasil Pilpres AS 2020.

"Pukul 2 pagi, saya minum teh yang membuat kantuk. Tiga pagi saya makan pisang, saya mencuci baju. Pasti karena adrenalin karena saya tidak bisa tidur," jelas Oliver, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Sementara itu, pendukung Biden lainnya di kota yang pernah ditinggali capres tersebut selama tiga dekade, memilih melakukan pendekatan yang lebih filosofis menghadapi penantian penuh ketegangan ini.

"Tak ada yang bisa dilakukan selain berharap hanya yang terbaik," ungkap Deon Backus yang berusia 58 tahun. Ia mengaku mengisi penantian kemenangan Biden hanya dengan menyalakan-mematikan televisi memantau perkembangan berita.

"Saya hanya melihat 15 menit di saluran ini, 20 menit di yang lain. Saya tidak stres karena itu. Istri saya, dialah yang bikin ini jadi heboh, bukan saya," tambahnya.

Baca Juga: Tidak Nyaman dengan Kondisi Mata Kering ? Berikut Cara Mudah Mengatasinya

Dengan demikian, penduduk Wilmington lainnya bersiap menunggu lebih lama, seraya mendoakan Biden benar-benar terpilih.

"Saya harap Joe benar-benar menang," kata Backus.

"Namun saya pikir mungkin akan ada hasilnya dalam satu setengah hingga dua pekan lagi. Dan kemudian masih harus bolak-balik di pengadilan," lanjutnya merujuk upaya gugatan hukum dari Trump.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler