Tiongkok Gelar Latihan Militer di Selat Taiwan, Taipei: Taiwan Tidak akan Memprovokasi

22 September 2020, 10:06 WIB
Ilustrasi Taiwan dan Tiongkok.* /Pixabay/

PR CIREBON - Ketegangan meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir antara Taipei dan Beijing, yang mengklaim secara demokratis bahwa Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, untuk diambil paksa jika diperlukan.

Beberapa pesawat Tiongkok terbang melintasi garis tengah Selat Taiwan dan masuk ke zona identifikasi pertahanan udara pulau itu pada hari Jumat dan Sabtu, mendorong Taiwan untuk mencegat jet dan Presiden Tsai Ing-wen menyebut Tiongkok sebagai ancaman bagi wilayah tersebut.

Taiwan mengatakan pada Senin, 21 September 2020, bahwa angkatan bersenjatanya memiliki hak untuk membela diri dan melakukan serangan balasan di tengah pelecehan dan ancaman, dalam peringatan nyata ke Tiongkok, yang pekan lalu mengirim banyak jet melintasi garis tengah Selat Taiwan.

Baca Juga: Covid-19 Kian Mengkhawatirkan, Luhut Perintahkan Terawan 'Turun Gunung' ke 8 Provinsi Utama

Kementerian Pertahanan Taiwan juga mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah mendefinisikan dengan jelas prosedur untuk tanggapan pertama di tengah frekuensi tinggi gangguan dan ancaman dari kapal perang dan pesawat musuh tahun ini.

“Taiwan memiliki hak untuk membela diri dan melawan serangan juga mengikuti pedoman tidak ada eskalasi konflik jika tidak ada insiden yang memicu. Taiwan tidak akan memprovokasi tetapi juga tidak takut pada musuh,” ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari CNA.

Latihan militer Tiongkok berlangsung ketika Beijing menyatakan kemarahan atas kunjungan seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) ke Taipei.

Baca Juga: Bertabur Bintang dan Cerita Epik, 9 Rekomendasi Drama Thailand Terbaik Wajib Masuk Watchlist

Sebelumnya, surat kabar di Tiongkok mengatakan dalam sebuah tajuk rencana bahwa AS mencoba menggunakan Taiwan untuk menahan Tiongkok, tetapi tidak ada yang boleh meremehkan tekad negara tersebut untuk menegaskan kedaulatannya atas pulau itu.

Tiongkok telah marah dengan peningkatan dukungan AS untuk Taiwan, termasuk dua kunjungan dalam beberapa bulan oleh pejabat tinggi, satu pada bulan Agustus oleh Menteri Kesehatan Alex Azar dan yang lainnya minggu lalu oleh Keith Krach, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan.

Meskipun AS yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan pulau itu, negeri Paman Sam tersebut merupakan pendukung internasional terkuatnya yang juga merencanakan penjualan senjata baru yang besar ke Taiwan.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler