Cegah Komplikasi akibat Covid-19, Negara-negara Asia Timur Sediakan Lebih Banyak Vaksin Flu

15 September 2020, 21:07 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19.* / Xinhua/Zhang Yuwei/.*/ Xinhua/Zhang Yuwei

PR CIREBON – Beberapa negara Asia Timur meluncurkan program vaksinasi influenza lebih awal dan lebih agresif tahun ini, sebagai upaya untuk mengurangi potensi orang tertular flu dan Covid-19 secara bersamaan yang akan melumpuhkan sistem perawatan kesehatan.

Adanya gelombang kedua atau ketiga dari pandemi virus Corona yang membayangi banyak negara, mengatasi musim flu tahun ini yang biasanya terjadi antara Desember hingga Februari menjadi semakin mendesak.

Dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Straits Times, Kementerian Kesehatan di Jepang sedang mempersiapkan 31,2 juta suntikan flu, naik 7 persen dari tahun lalu dan jumlah tertinggi sejak 2015.

Baca Juga: Ditekan Aktivis Hak Asasi Manusia, Amerika Serikat Umumkan akan Membatasi Impor Produk dari Xinjiang

Para pejabat juga mendesak pasien yang bergejala untuk menghubungi hotline medis sebelum menjalani tes untuk menghindari penularan di rumah sakit.

"Kami akan memfokuskan sumber daya medis kami pada orang sakit parah untuk mengantisipasi epidemi influenza musiman," kata Dr Takeshi Enami, seorang pejabat Kementerian Kesehatan Jepang.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak vaksinasi flu global yang meluas tahun ini, di tengah kekhawatiran orang yang sama yang paling rentan terhadap risiko Covid-19, seperti orang tua dan mereka yang memiliki kondisi pernapasan juga berisiko terbesar terkena flu.

Baca Juga: Imbas Negatif PSBB Total Nyata Terasa, Pengendara Ojek Online Sudah Merugi hingga Sepi Penumpang

Sementara itu, di Korea Selatan otoritas kesehatan menyediakan 30 juta vaksin flu untuk musim dingin, naik 20 persen dari tahun lalu.

Sekitar 19 juta orang akan diinokulasi secara gratis, mencakup sepertiga dari populasi negara tersebut. Jumlah itu naik dari 13,8 juta tahun lalu.

Pejabat juga memperluas jendela demografis untuk vaksinasi gratis. Vaksinasi tahun ini mencakup anak-anak dari enam bulan menjadi 18, orang dewasa di atas 61 tahun, dan wanita hamil.

Baca Juga: Film 'Mulan' Tayang di Bioskop Tiongkok dan Tuai Kegagalan, Analis Media: Debut yang Mengecewakan

Sedangkan pemerintah Taiwan mengatakan bahwa mereka memandang flu musiman dan virus Corona sebagai dua masalah terpisah karena mereka dapat mengendalikan Covid-19 dengan aturan ketat yang ada, termasuk karantina wajib.

Di Tiongkok, di mana suntikan flu biasanya tidak gratis, beberapa otoritas lokal telah melaporkan lonjakan permintaan.

Otoritas pencegahan penyakit di distrik Changning di kota Shanghai mengatakan kepada media lokal bahwa mereka memperkirakan permintaan vaksin flu di musim gugur dan musim dingin meningkat sekitar 50 persen dari tahun-tahun sebelumnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Straits time

Tags

Terkini

Terpopuler