Jelang Gencatan Senjata 30 Orang Dikabarkan Tewas oleh Serangan Israel

25 November 2023, 18:29 WIB
Gencatan Senjata Israel-Hamas dimulai Jumat 24 November 2023 pukul 07.00 waktu setempat atau sekitar pukul 12.00 WIB /Antara /Reuters /Ibraheem Abu Mustafa/

SABACIREBON- Seiring berjalannya waktu terkait rencana akan segera mulai diberlakukan gencatan senjata oleh kedua negara yang berseteru antara Palestina dan Israel di Gaza masih terus terjadi serangan.

Dan baru -baru ini tersiar kabar bahwa ada sekitar 30 orang tewas oleh serangan Israel terhadap sekolah yang berafiliasi dengan PBB di kamp pengungsian Jabalia di Gaza Utara, Sabtu (25/11).

Serangan itu terjadi pada hari Kamis, Kementerian kesehatan Gaza melaporkan 27 korban jiwa akibat serangan di sekolah Abu Husein yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina (UNMRA), yang telah menampung pengungsi Palestina melarikan diri dari kekerasan dan pemboman di Gaza.

Baca Juga: Israel Diduga Serang Rumah Jurnalis Fotografer di Gaza Palestina

Pasukan Israel juga melancarkan serangan baru terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, menargetkan pintu masuk utama dan generator listrik.

“Rumah sakit tersebut mengalami pengeboman hebat dan sebagian besar bangunan menjadi sasaran,” kata juru bicara kementerian Ashraf seperti dikutip SabaCirebon dari Aljazeera.com, Sabtu 25 Nopember 2023.

Lebih dari 200 pasien, staf medis, dan pengungsi saat ini berada di rumah sakit di Beit Lahiya, yang telah dikepung selama seminggu.

Baca Juga: Peduli Palestina, PWP Pertamina RU VI Balongan Salurkan Donasi Rp 150 Juta

Sementara itu, jet-jet tempur Israel menyerang lingkungan Sheikh Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai puluhan lainnya, menurut kantor berita resmi Palestina Wafa.

Dilaporkan juga bahwa sedikitnya 10 orang tewas ketika pasukan Israel menyerang sebuah rumah pemukiman di lingkungan Sheikh Radwan di Gaza utara.

Di Tepi Barat yang diduduki, Mohammed Ibrahim Fuad Edely yang berusia 12 tahun ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel, menurut kementerian Palestina.

Baca Juga: Kemenag Majalengka Ketuk KUA dan Karyawan Madrasah Galang Donasi untuk Palestina

Insiden tersebut membuat jumlah warga Palestina yang tewas di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober menjadi 229 orang, 52 di antaranya adalah anak-anak.

Pemboman tanpa henti Israel telah menewaskan lebih dari 14.800 orang di Gaza sejak 7 Oktober, menurut para pejabat Palestina. Di Israel, jumlah korban tewas resmi akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang.

Mediator Qatar mengumumkan bahwa genjatan senjata selama 4 hari antara Israel dan Hamas akan dimulai pada pukul 7 pagi waktu setempat (05:00 GMT) pada hari Jumat.

Baca Juga: Puluhan Pedagang Pasar Mambo Indramayu, Gelar Aksi Donasi Peduli Palestina

“Jeda yang akan datang ini sebagai jeda singkat yang pada akhirnya pertempuran akan terus berlanjut dengan intens, dan kami akan menciptakan tekanan untuk membawa kembali lebih banyak sandera,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam wawancara dengan unit operasi khusus angkatan laut pada hari Kamis.

“Setidaknya dua bulan lagi pertempuran diperkirakan akan terjadi,” ujar dia menambahkan.

Sementara itu juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan: Garis besar (pembebasan tawanan) bukanlah akhir dari proses tetapi awal.

Baca Juga: Indonesia-Turki Perkuat Kerja Sama Bantu Palestina dan Jalin Kerjasama Ekonomi

“Dalam beberapa hari mendatang, kami akan fokus pada perencanaan dan menyelesaikan persiapan untuk tahap pertempuran selanjutnya.” ujarnya.

Juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida, mengatakan pejuang Palestina tetap siap menghadapi pasukan Israel selama perang berlanjut dan menyerukan perlawanan terhadap pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.***

Editor: Nurhidayat

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler