Donald Trump Singgung Isu Agama dalam Kampanye, Sebut Biden Menyakiti Alkitab dan Melawan Tuhan

8 Agustus 2020, 14:10 WIB
Donald Trump //IndependentUK

PR CIREBON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai berani menyinggung isu agama, menjelang pemilihan preside AS pada 3 November 2020 mendatang.

Trump menyinggung soal agama saat berpidato di hadapan kerumunan kecil di

Donald Trump yang merupakan anggota dari Partai Republik menyebut rivalnya dari Partai Demokrat, Joe Biden sebagai sosok yang melawan Tuhan dan anti-senjata.

Baca Juga: Belajar Tatap Muka Sudah Diizinkan di Zona Kuning, Nadiem Makarim Sebut Paud Tetap Tak Boleh

Joe Biden dikabarkan sering sekali membahas bagaimana iman katoliknya telah membawa tindakannya hingga kini menjadi pejabat publik.

Donald Trump menyinggung soal isu agam setelah dirinya dinyatakan kalah dari Joe Biden dalam empat jajak pendapan yang dilakukan di Ohio.

Padahal, saat ini Trump tengah berjuang untuk meraih dukungan pemilih di negara bagian tersebut di tengah merebaknya Covid-19 yang mengancam peluangnya untuk menjabat kembali pada periode kedua.

Baca Juga: Bersiap Sambut Hari Merdeka RI, Warga Kelurahan ini Wajib Mengheningkan Cipta saat Dengar Sirine

"Dia mengikuti agenda kiri-radikal; singkirkan senjata Anda, hancurkan Amandemen Kedua Anda, tidak ada agama, tidak ada apa pun, menyakiti Alkitab bahkan menyakiti Tuhan dengan melawannya," kata Donald Trump, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Sekadar informasi, Amandemen Kedua Konstitusi AS memberi hak kepada warga AS untuk menyimpan dan membawa senjata.

Namun, lagi dan lagi Donald Trump tidak menjelaskan secara rinci apa yang dimaksudnya.

Tuduhannya, bagaimana pun dapat memperkuat dukungan dari blok Kristen konservatif partainya yang cukup besar.

Baca Juga: Perbankan Tiongkok Semakin Maju, Teknologi Yuan Digital Hadirkan Kirim Uang dari HP Tanpa Internet

Tak hanya itu, apa yang diucapkannya juga dapat merusak pandangan pemilih tentang Joe Biden yang merupakan Wakil Presiden Katolik pertama dalam sejarah negeri Paman Sam.

Sementara untuk yang pertama adalah mantan John F Kennedy ketika dirinya terpilih sebagai Presiden AS pada tahun 1960.

Menanggapi tuduhan Donald Trump, Joe Biden mengatakan hal itu sebagai tindakan 'memalukan' dan menjelaskan bahwa iman telah menjadi fondasi kehidupannya.

"Tuduhannya itu menunjukkan kepada kita semua bahwa seorang pria bersedia untuk direndahkan harga dirinya hanya demi keuntungan politik," ucap Joe Biden dalam sebuah pernyataan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler