Virus Corona di Amerika Serikat Hampir 5 Juta Kasus, Trump: Mereka Sekarat, Tapi ini Terkendali

5 Agustus 2020, 06:17 WIB
Presiden AS Donald Trump.* /AFP/Alex Adelman /AFP

PR CIREBON - Kasus wabah virus corona jenis baru di dunia telah menyentuh angka lebih dari 18,6 juta kasus, menginfeksi lebih dari 200 negara di dunia.

Hingga saat ini, Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 paling tinggi di dunia dengan total kasus hampir menyentuh 5 juta kasus.

Saat berita ini dibuat, total infeksi di AS telah mencapai lebih dari 4,9 juta kasus positif, dengan total kematian lebih dari 160.000. Kendati demikian, Presiden AS Donald Trump mengatakan, wabah virus Corona di Amerika Serikat masih di bawah kendali.

Baca Juga: Ketahuan Dukung Anak Presiden Jokowi, Kader PKS Solo Dicopot Jabatan hingga Gibran Tanggapi Dingin

Trump terus mendesak sekolah-sekolah di AS untuk dibuka kembali, membela respons pemerintahannya terhadap virus corona dalam sebuah wawancara dengan situs berita Axios yang tayang Senin, 3 Agustus 2020.

"Mereka sekarat, itu benar. Memang begitu. Tapi, itu tidak berarti kami tidak melakukan semua yang kami bisa. Ini terkendali sebanyak yang Anda bisa mengendalikannya. Ini adalah wabah yang mengerikan," ujarnya kepada Axios yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Kasus virus corona terus melonjak di AS dan lusinan negara bagian harus menghentikan sementara atau membatalkan rencana pembukaan kembali ekonomi juga aktivitas masyarakat.

Baca Juga: Laut China Selatan Berpeluang Perang Terbuka, MPR: Indonesia Harus Siagakan Kekuatan Militer

Koordinator Satuan Tugas Penanganan Virus Corona Gedung Putih Dr. Deborah Birx menyatakan pada Minggu, 2 Agustus 2020, virus corona 'menyebar sangat luas' di daerah pedesaan maupun perkotaan.

Dengan kematian AS mencapai rekor 1.000 per hari, Trump menekankan, kematian sebanding dengan jumlah kasus dan bukan sebagai proporsi populasi, di mana negeri paman Sam lebih buruk dari negara-negara Barat lainnya.

Dalam wawancara dengan Axios, Trump kembali menegaskan, peningkatan tes virus di AS menyumbang peningkatan kasus, sebuah pernyataan yang jadi perdebatan para ahli kesehatan yang mengatakan perluasan pengujian menyebabkan beberapa, tetapi tidak semua, pertumbuhan kasus.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler