Tuduh Balik Pengecam Hagia Sophia Jadi Masjid, Erdogan: Mereka yang Biarkan Islamofobia Merajalela

12 Juli 2020, 15:51 WIB
Azan pertama kali berkumandang di Hagia Sophia setelah dialihfungsi menjadi masjid. /PIXABAY/Narya/

PR CIREBON - Peresmian Hagia Sophia untuk menjadi masjid memang menuai banyak kecaman Internasional. Untuk itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sempat mendiamkan aliran kecaman tersebut.

Namun akhirnya, ia memilih buka suara terkait kecaman internasional atas keputusannya menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid.

Secara tegas, Erdogan menyatakan keputusan itu diambil atas pertimbangan hak mayoritas warga Turki.

Baca Juga: Berawal dari Tak Sengaja hingga Tembus 1.200 Kasus, KSAD Ungkap Penelusuran Klaster Secapa AD

"Keputusan ini tidak dibuat dengan mendengar apa yang orang lain katakan, tapi mempertimbangkan apa yang menjadi hak kami dan apa yang diinginkan negara kami," ungkap Erdogan seperti dilansir AFP pada Sabtu, 11 Juli 2020 waktu setempat.

Lebih lanjut, Erdogan juga menambahkan bahwa keputusan tersebut dengan menggunakan hak kedaulatan yang dimiliki.

Bahkan, Erdogan menuduh negara-negara internasional yang mengecam adalah mereka yang tidak melawan islamofobia di negaranya, sehingga mereka juga mengecam Turki untuk menggunakan hak kedaulatannya.

Baca Juga: Fakta Pelaku Pembunuhan Editor Metro TV, Jejak Terakhir Terdeteksi di Warung Dekat Lokasi Jasad

"Mereka yang tidak melawan Islamofobia di negaranya menyerang keinginan Turki untuk menggunakan hak-hak kedaulatannya," jelas Erdogan melalui sebuah video.

Sebelumnya, Erdogan memutuskan untuk menjadi Hagia Sophia sebagai masjid pada Jumat, 10 Juli 2020.

Adapun peribadahan umat muslim akan mulai digelar di salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada 24 Juli mendatang.

Baca Juga: 40 Sekolah di Sukabumi Siap Gelar KBM Tatap Muka, Kadis: 11 Lainnya Belum Siap karena Kaget

Tepatnya, Majelis Negara Turki telah mengumumkan pembatalan keputusan kabinet 1934 saat Hagia Sophia masih sebagai museum. Kemudian memberlakukan keputusan Hagia Sophia menjadi masjid.

Lebih dari itu, Erdogan telah berulang kali menyerukan agar bangunan bersejarah tersebut menjadi sebuah masjid. Bahkan, Erdogan sempat membacakan ayat-ayat Al-Qur'an di Hagia Sophia pada 2018 lalu.

Namun begitu, Erdogan tetap menjamin bahwa Hagia Sophia akan terbuka untuk semua pengunjung, termasuk non-Muslim.

Baca Juga: Berkelakuan Bagai Binatang, Ayah Ini Ancam Bocah 12 Tahun dengan Batu Demi Bisa Mencabuli di Kebun

"Pintu Hagia Sophia akan tetap terbuka untuk pengunjung dari seluruh dunia," tulis ajudan Erdogan, Fahrettin Altun dalam akun Twitter-nya.

Dalam sejarahnya, Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai gereja di zaman Kekaisaran Byzantium.

Hanya saja, seiring berjalannya waktu, bangunan tersebut berubah menjadi masjid setelah Sultan Muhammad al Fatih merebut Istanbul dari Kekaisaran Byzantium pada 1453.

Baca Juga: Bukan Hanya Ungkap Pembunuh Editor Metro TV, Anjing Pelacak K9 Juga Bisa Deteksi Narkoba hingga Bom

Kemudian berikutnya, saat Turki berada di bawah kepemimpinan mendiang Presiden Mustafa Kemal yang beraliran nasionalis-sekuler, bangunan tersebut kembali berubah status menjadi museum, sekaligus menjadi daya tarik bagi banyak wisatawan di seluruh dunia.

Sontak saja, saat sekarang Erdogan memutuskan menjadikan Hagia Sophia sebagai masji lagi segera mendapat kecaman dari berbagai pihak di seluruh dunia.

Mulai dari Amerika Serikat dan Rusia yang diketahui menjalin hubungan dekat dengan Turki dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Dana Kartu Prakerja Diambil dari Dana Penanganan Covid-19 ?

Tepatnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Alexander Grushko menyesali keputusan tersebut melalui sebuah pernyataan di Moskow pada Sabtu, 11 Juli 2020.

"Katedral itu berada di wilayah Turki. Tapi, tanpa pertanyaan lagi, itu [Hagia Sophia] adalah warisan semua orang," ujarnya.

Senada AS dan Rusia, Yunani juga dengan cepat mengutuk keputusan tersebut sebagai tindakan provokasi, lalu diikuti dengan kekecewaan yang diungkapkan juga oleh Prancis.

Baca Juga: Ketahuan Berbuat Mesum di Pura Beji, Pasangan Gay Ini Bakal Kena Sanksi Adat untuk Usir Sial

Sementara itu, Dewan Gereja Dunia yang mewakili 350 gereja di dunia, juga telah menuliskan pernyataan kekecewaan terhadap Erdogan atas keputusannya menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler