Sempat Menjadi Benih Berita Hoaks, WHO Resmi Mengakui Klaim Virus Corona Bisa Menular Lewat Udara

9 Juli 2020, 06:45 WIB
DIREKTUR Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, hasil uji obat Covid-19 dapat terlihat dalam dua minggu. /AFP Photo/Fabrice COFFRINI

PR CIREBON - Berita tentang virus corona menular lewat udara santer beredar pada kisaran bulan Maret 2020. Namun pada saat itu, berita tersebut diklaim sebagai informasi yang menyesatkan, sehingga disebut berita hoaks.

Namun, sekarang berita hoaks itu seolah menjadi kenyataan yang telah resmi diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO, pada Selasa, 7 Juli 2020 akhirnya mengakui klaim yang menyebut kalau virus corona bisa menyebar melalui udara. Sesuatu yang selama ini selalu disangkal, hingga bertabur berita hoaks.

Baca Juga: Terkena Jerat Tahanan Angel Lelga, Vicky Prasetyo Sempat Pesankan Sejumlah Hal untuk Raffi Ahmad

Selama ini WHO mengatakan jika virus ini hanya menyebar melalui percikan atau droplet yang dikeluarkan manusia dari hidung dan mulut.

"Kami telah membicarakan tentang kemungkinan transmisi udara dan transmisi aerosol sebagai jenis transmisi untuk Covid-19," kata Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis WHO dalam penanganan Covid-19, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Temuan bahwa virus ini bisa menyebar lewat udara pertama kali disampaikan melalui jurnal Clinical Infectious Diseases yang disusun oleh 239 ilmuwan dari 32 negara.

Baca Juga: DPR Khawatirkan IPM Merosot usai Pendidikan Swasta Mulai Kibarkan Bendera Putih Hadapi Pandemi

Jurnal tersebut menguraikan bagaimana partikel terkecil dari virus bisa bertahan cukup lama di udara sebelum akhirnya masuk melalui saluran pernapasan.

Atas temuan itulah sekelompok peneliti ini mendesak WHO untuk segera menerbitkan panduan baru dalam upaya penyebaran virus yang sudah menyebar di seluruh dunia ini.

"Kami ingin mereka (WHO) mengakui bukti yang kami temukan," ungkap Jose Jimenez, ahli kimia dari University of Colorado yang ikut dalam penelitian.

Baca Juga: Tiongkok Sebut Motif AS Ikut Pamerkan Kekuatan di Laut China Selatan, Diduga terkait Asia Tenggara

Ia menambahkan bahwa jurnal yang disampaikan ini bukan merupakan upaya untuk menyalahkan atau menjatuhkan WHO, melainkan upaya diskusi melalui pendekatan ilmiah.

Tim ilmuwan ini juga merasa bahwa temuan ini harus disampaikan secara luas oleh mereka sendiri setelah sebelumnya WHO sama sekali tidak menanggapinya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler