Angka Virus Corona Dunia Sentuh 11 Juta, WHO: Orang-orang Perlu Bangun, Data Tidak Berbohong

- 4 Juli 2020, 16:52 WIB
DIREKTUR Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.*
DIREKTUR Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.* /AFP Photo/Fabrice COFFRINI

PR CIREBON - Kasus virus corona baru yang menyebabkan Covid-19 secara global melebihi angka 11 juta pada Jumat, 3 Juli 2020, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins, menandai tonggak sejarah lain dalam penyebaran penyakit yang telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dalam tujuh bulan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara yang dilanda wabah virus corona serius untuk 'bangun' dengan kenyataan di lapangan alih-alih bertengkar tentang Covid-19 dan untuk 'mengambil kendali'.

"Orang-orang perlu bangun. Data tidak berbohong. Situasi di lapangan tidak bohong. Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengambil kendali," tegas Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan kepada wartawan di Jenewa, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari South China Morning Post.

Baca Juga: Imbas Rhoma Irama Manggung, 500 orang Penonton akan Jalani Tes Swab Massal

Banyak negara yang sangat terpukul wabah virus corona mengurangi pelonggaran penguncian atau pembatasan sosial, sambil membuat perubahan besar pada pekerjaan dan kehidupan masyarakat yang bisa bertahan selama satu tahun atau lebih hingga vaksin tersedia.

Beberapa negara sedang mengalami kebangkitan infeksi virus corona, yang menyebabkan pihak berwenang mengembalikan sebagian penguncian, dalam apa yang para ahli katakan bisa menjadi pola berulang hingga 2021 mendatang.

Amerika Serikat (AS) melaporkan lebih dari 55.400 kasus baru virus corona pada Kamis, 2 Juli 2020 yang merupakan rekor global untuk kenaikan harian karena infeksi meningkat di sebagian besar negara barian di negeri uak Sam. 

Baca Juga: Bertentangan dengan Pancasila, Wakil Ketua MPR Minta RUU HIP Dikeluarkan dari Prolegnas 2020

Beberapa gubernur negara bagian di AS menghentikan rencana untuk membuka kembali ekonomi mereka setelah menghadapi lonjakan kasus.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x