Satu orang tewas dalam tanah longsor di Pantai Rai, Madang, sementara tiga lainnya ditemukan terkubur di Wau, Morobe.
Penduduk di kota-kota utara dekat pusat gempa melaporkan guncangan hebat pada pagi hari yang meretakkan jalan dan merobohkan bangunan.
Dikutip dari Media Pakuan, dilaporkan, lokasi yang berada di pelosok terpencil serta komunikasi yang terbatas di daerah itu, menyulitkan upaya penyelamatan.
Perusahaan penerbangan kecil dan kelompok misionaris di wilayah itu ikut serta dalam upaya evakuasi di kawasan hutan.
Baca Juga: Yayasan PR, PWI Peduli, dan MTP Sumbang Korban Puting Beliung
Gempa terasa hingga ke ibu kota Papua Nugini, Port Moresby, yang jaraknya sekitar 500 kilometer.
Survei Geologi AS melaporkan pusat gempa terjadi di kedalaman 67 kilometer dari kota Kainantu, 80 km barat laut Lae di wilayah Papua Nugini timur.
Peringatan tsunami untuk daerah pantai terdekat juga telah dikeluarkan oleh Survei Geologi AS, namun tidak menyebabkan Tsunami.
Penduduk setempat melaporkan bahwa permukaan air tiba-tiba surut drastis, membuat banyak orang panik dan segera mencari tempat yang lebih tinggi.
Baca Juga: Leuwipanjang dan Kopo Kembali Banjir, Kejadian yang Berulang Setiap Hujan Besar
Papua Nugini berada di atas Cincin Api Pasifik, dimana lempeng tektonik yang berbeda dari kerak bumi bertemu dan menciptakan aktivitas seismik yang sering menyebabkan gempabumi
Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, mencatat gempa berlokasi di darat tersebut dirasakan di Merauke hingga Jayapura.
"Dirasakan di Merauke (II-III MMI), Jayapura (II MMI), Wamena (II MMI), Enarotali (II MMI)," ujar Daryono.
Skala intensitas II MMI yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedangkan skala intensitas II - III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Episentrum gempa berada di 352 km kilometer barat laut Port Moresby, Papua Nugini, berlokasi di 6.36 Lintang Selatan, 146.55 Bujur Timur, dengan kedalaman 116 kilometer, tutup Daryono seperti dilaporkan Antara.
Perkembangan terkini, setidaknya dilaporkan tiga orang tewas dalam bencana gempa bumi tersebut.
Dikutip dari berbagai sumber, menurut catatan historis, gempa Papua Nugini yang mengakibatkan korban jiwa pernah terjadi pada 17 Juli 1998.
Papua Nugini dihantam dua gempa dengan magnitudo 7,0 yang menyebabkan tsunami yang melahap 30 kilometer dari garis pantai utara negara tetangga Indonesia.
Dari data yang diperoleh, tercatat ada 7 desa yang terdampak tsunami. Lebih dari 2.000 orang dinyatakan hilang. Namun, menurut sumber lokal disebutkan korban tewas berjumlah 6.000 hingga 8.000 jiwa. Lebih dari 12.000 orang kehilangan tempat tinggal karena bencana tersebut.
Selain itu Papua Nugini diguncang gempa M 7,5 dengan kedalaman 234 km pada 26 Februari 2018 di Provinsi Hela. Lebih dari 100 orang tewas, dan ribuan rumah rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,5 di daerah pegunungan terpencil Papua Nugini.***