Kenaikan Tarif Ojol Tidak Begitu Berpengaruh Dalam Menurunkan Pengguna Ojol

- 11 September 2022, 17:47 WIB
Survei Polling Institute memperlihatkan pengguna Ojol tetap tinggi kendati ada kenaikan tarif Ojol./pikiran-rakyat.com
Survei Polling Institute memperlihatkan pengguna Ojol tetap tinggi kendati ada kenaikan tarif Ojol./pikiran-rakyat.com /

 

 
SABACIREBON-Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap transportasi ojol sudah makin membesar
 
Ditilik kemungkinan respon masyarakat terhadap Ojol pasca kenaikan tarif setelah kenaikan BBM, mereka menilai, pilihan dalam menggunakan alat transportasi tetap terhadap ojek.
 
Sementara itu, hasil survei Polling Institute mencatat sebanyak 29,1 persen pengguna ojek online (ojol) akan tetap memakai ojol, meski tarifnya naik menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
 
Baca Juga: Sang James Bond 007, Daniel Craig Beruntung Pernah Bekerja Sama Dengan Ratu Elizabeth II

Direktur Eksekutif Polling Institute Kennedy Muslim dalam paparannya secara daring di Jakarta, Minggu, menjelaskan bahwa pilihan untuk tetap menggunakan ojol sebagaimana biasanya itu jadi opsi utama.
 
Pilihan lainnya, dalam opsi kedua  menggunakan sepeda motor pribadi.

"Opsi untuk tetap menggunakan ojol sebagaimana biasanya itu memang tertinggi, ada 29,1 persen. Ini menunjukkan bahwa betapa tergantungnya masyarakat urban dengan transportasi ojek online," katanya.
 
Baca Juga: Denmark Open 2022 : Indonesi Kirim 16 Wakil, Usai Cidera Ginting sudah Mulai Berlatih

Respons tertinggi kedua jika kenaikan tarif ojol diberlakukan, lanjut Kennedy, adalah menggunakan sepeda motor pribadi sebanyak 26,6 persen.
 
Sedangkan yang mengkombinasikan penggunaan Ojek dengan motor sendiri sebesar 14 persen.
 
Lalu kombinasi menggunakan motor sendiri/angkutan umum 5,3 persen.
 
Data ini telah memperlihatkan terjadi pergeseran.

"Memang kita melihat mereka yang beralih ke angkutan umum masih sangat kecil, rata-rata di bawah enam persen," katanya.
 
Baca Juga: Agensi Park Hae Jin Bantah Aktornya Ditangkap dan Terlibat Narkoba
 
Namun tidak semua pengguna Ojek konsisten dengan pilihan, terutama setelah terjadi kenaikan tarif.
 
Kenaikan tarif ini tentu juga mengancam mitra Ojol. Lebih lanjut,  Misalnya, dengan kenaikan tarif sebesar Rp 2.000 per perjalanan, bakal di prediksi 25 persen pengguna mundur dan beralih ke moda lain.

Adapun jika kenaikan tarif mencapai sekitar Rp 4.000 per perjalanan, maka kemungkinan ada sekitar 72 persen pengguna yang tidak akan menggunakan ojol lagi.

Oleh karena itu, meski mayoritas mitra driver setuju/sangat setuju dengan kenaikan tarif, namun demikian konsekuensi logis sebagai dampak kenaikan tarif mendapat respons yang sangat bertolak belakang oleh mitra driver.
 
Baca Juga: Pemakaman Ratu Inggris Elizabeth II Akan Dilakukan 19 September, Sebelumnya Publik Bisa Lihat Ini

"Mayoritas cenderung menitikberatkan pada volume order yang tidak berkurang tanpa ada kenaikan tarif, 53,1 persen. Atau bahkan cukup besar kalangan mitra yang lebih menginginkan tarif diturunkan agar order lebih banyak, 21,1 persen," katanya dilansir dari Antara.

Kennedy menuturkan kenaikan harga BBM kemungkinan akan menjadi faktor peredam pergeseran para pengguna ojol ke moda transportasi lain, terutama kendaraan pribadi.

Dengan kenaikan harga BBM pada kisaran yang kurang lebih sama, sekitar Rp 2.000/liter, sehingga harga per liter BBM subsidi menjadi setara dengan harga rata-rata tarif minimum ojol.
 
Baca Juga: Self Harm, Gejala Depresi Yang Tidak boleh Dianggap Enteng, Penderit Sesungguhnya Minta bantuan

"Ini akan menjadi pertimbangan serius bagi pengguna, terutama kelompok-kelompok yang lebih cenderung tetap menggunakan ojol meski mengalami kenaikan tarif. 
 
Pengguna ini diklasifikasikan  sebagai kelompok perempuan, usia 31 tahun ke atas, pendapatan semakin tinggi, dan terutama yang semakin intens dalam penggunaan ojol," katanya. 
 
Bahkan kenaikan harga BBM,  paling tidak akan mengurungkan niat sekitar 7-8 persen pengguna ojol yang akan beralih menggunakan motor pribadinya.
 
Baca Juga: Festival Film Venesia Nobatkan Colin Farrell & Cate Blanchett Sebagai Aktor Terbaik

Survei Polling Institute bertajuk "Kenaikan Tarif Ojek Online di Mata Pengguna dan Pengemudi" itu dilakukan dalam periode 16-24 Agustus 2022 lalu.
 
Karena survei dilakukan sebelum kenaikan tarif ojol, maka survei diharapkan bisa memotret persepsi masyarakat sebelum kenaikan tarif.

Populasi survei tersebut adalah warga yang berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah dan merupakan pengguna ojek online yang pernah bepergian minimal satu hari dalam seminggu terakhir (atau mitra driver) ojek online berbasis aplikasi.

Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) dengan sample basis sebanyak 1.030 responden yang tersebar secara proporsional di 31 kabupaten/kota, kemudian dilakukan oversample sebanyak 190 responden pada kelompok pengguna rutin ojek online, sehingga total sample yang dianalisis sebanyak 1.220 responden.
 
Baca Juga: Laga PSG Lawan Brest Mempertontonkan Duplikasi Messi Sebagai Predator dan Kreator

Sementara margin of error dari ukuran sampel basis tersebut sebesar +/- 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).

Sedangkan sampel mitra driver dipilih secara random (multistage random sampling) sebanyak 810 responden dengan margin of error sampel sekitar +/- 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).***

Editor: Aria Zetra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x