Lagi-lagi Amerika Diguncang Penembakan Membabi Buta, 19 Siswa SD Tewas

25 Mei 2022, 22:04 WIB
CAPTION: Pria bersenjata itu tertangkap kamera sesaat sebelum serangan mengerikan itu (Foto: Elso G Ruiz / Rex) /Mtero.co.uk/Elso G Ruiz/Rex/

SABACIREBON - Negara kampiun kemanusiaan dan toleransi AS, ternyata kembali diguncang penembakan membabi buta, hingga belasan anak sekolah dasar tewas.

Peristiwa tersebut terekam kamera dan cukup mengerikan.

Penembak muncul lalu senjatanya mengamuk dan menewaskan 19 anak dan dua guru.

Pelakau diidentifikasi sebagai Salvador Ramos (18). Ia melepaskan tembakan ke Sekolah Dasar Robb di Uvalde dengan senapan serbu AR-15 sambil mengenakan pelindung tubuh pada Selasa sore.

Korban pertama telah disebutkan karena semua anak yang terbunuh berusia antara tujuh dan 10 tahun.

Motif serangan itu sejauh ini tidak jelas tetapi pria bersenjata itu dipastikan telah tewas.

Baca Juga: Hewan Ternak dari Luar Kota Dilarang Masuk Kota Bandung Kecuali Disertai Ini.

Mengutuk penembakan, Presiden Joe Biden mengatakan: "Saya berharap ketika saya menjadi presiden saya tidak perlu melakukan ini -lagi."

Para korban sejauh ini diidentifikasi termasuk Xavier Lopez, 10; Uziyah Garcia, 9; Makena Lee Elrod, 10; Nevaeh Bravo; Eliahana Torres, juga dikenal sebagai Elijah Cruz Torres; Ellie Garcia dan Amerie Jo Garza.

Sebuah video yang diposting di Snapchat, yang dengan cepat menyebar di media sosial, menunjukkan orang tua yang panik berlari menuju sekolah.

Dua guru yang tewas adalah Eva Mireles (43,) dan ibu empat anak Irma Garcia (46).

Diperoleh keterangan, sekitar pukul 11.32 waktu setempat, Ramos memasuki sekolah setelah menembak neneknya dan menabrakkan kendaraannya di dekatnya.

Baca Juga: Inilah Enam Mantan Direktur Asabri yang sudah Divonis, Satu lagi Masih Disidang Korupsi Rp 22 Triliun

Pejabat mengatakan, dia kemudian mulai menembaki anak-anak, guru, siapa pun yang menghalangi jalannya.

Sersan Departemen Keamanan Publik Texas Erick Estrada mengatakan neneknya dalam kondisi kritis.

Amukan itu adalah penembakan paling mematikan di sebuah sekolah dasar AS sejak 20 anak dan enam orang dewasa tewas di Sandy Hook Elementary di Newtown, Connecticut, mngalami kejadian yang sama hampir sepuluh tahun lalu.

Dan hanya 11 hari yang lalu, seorang pria bersenjata dengan pelindung tubuh membunuh 10 pembeli dan pekerja kulit hitam di sebuah supermarket di Buffalo, New York, dalam apa yang diyakini sebagai serangan rasis.

Baca Juga: Kasus Korupsi Riool Kota Cirebon, Dipantau Kejati Jabar, Kajati Perintahkan Ini

Dari peristiwa ke peristiwa penembakan membabi buta, tampaknya Amerika Setikat belum mau mereformasi peraturan tentang senjata.

Tercatat suami korban guru Eva, yakni petugas polisi Ruben Ruiz, naru saja mengadakan latihan menembak aktif di Uvalde High School pada dua bulan yang lalu.

Bibinya Lydia Martinez Delgado mengatakan kepada ABC News: "Saya marah karena penembakan ini terus berlanjut. Anak-anak ini tidak bersalah. Senapan seharusnya tidak mudah tersedia untuk semua orang,"katanya.

'Ini adalah kampung halaman saya, komunitas kecil kurang dari 20.000. Saya tidak pernah membayangkan ini akan terjadi pada orang-orang yang sangat saya cintai…"

“Yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa keras untuk negara, negara bagian, sekolah, dan terutama keluarga kita semua.”

Baca Juga: Banjir Rob Masih Terjadi, Perbaikan Tanggul di Pelabuhan Tanjung Emas Belum Tuntas.

Halaman GoFundMe untuk mengumpulkan uang untuk pemakamannya telah mengumpulkan hampir USD43.000 dalam waktu empat jam.

Hal Harrell, pengawas distrik sekolah, mengumumkan semua kegiatan sekolah dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut, menambahkan: 'Hati saya hancur hari ini.

“Kami adalah komunitas kecil dan kami membutuhkan doa Anda untuk melewati ini.”***

Sumber: Metro.co.ok

Editor: Asep S. Bakrie

Sumber: Metro.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler