PR CIREBON - Wabah virus corona hingga Kamis, 4 Juni 2020 masih mengancam kesehatan di 213 negara di dunia.
Dilaporkan Worldometers, laman statistik independen mencatat kasus positif virus corona telah mencapai lebih dari 6,5 juta kasus, tepatnya 6.575.177 dengan total 388.060 kematian dan 3.171.783 kasus yang berhasil dipulihkan.
Negara dengan virus corona terbanyak masih ditempati Amerika Serikat dengan total 1.901.783 kasus.
Baca Juga: Dokter Ungkap Alasan Munculnya Sakit Kepala Disertai Mimisan pada Anak-anak Ketika Kepanasan
Posisi kedua ditempati Brasil dengan total 584.562 kasus, lalu disusul Rusia dengan 432.277 kasus.
Setelahnya, Spanyol, Inggris, dan Italia berderetan dengan masing-masing melaporkan 287.406, 279.856 dan 233.836 kasus.
India menempati urutan ketujuh terbanyak dengan total 217.187 kasus, disusul Jerman 184.425.
Baca Juga: Walau Tidak Menular, Dokter Spesialis Gizi Sarankan 3 Cara Pemeriksaan Penyakit Berikut
Tiongkok, yang disebut sebagai negara sumber virus corona bermula, kini berada di urutan ke-18 dengan total 83.022, hanya bertambah 1 kasus dalam laporan terakhirnya.
2 negara dengan jumlah kematian terbanyak dilaporkan Amerika Serikat dengan total 109.142 kematian dan Inggris dengan total 39.728 kematian.
Sementara itu, Brasil, terus merangkak naik melaporkan kasus terinfeksi dan juga kematian akibat virus yang menyerang sistem pernapasan ini.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Luas Pemberitahuan BNI Hubungi Nasabah untuk Pendaftaran Layanan SMS Notifikasi
Angka kematian di Brasil telah mencapai 32.568, mencatat peningkatan yang pesat belakangan ini.
Kemarin, Rabu, 3 Juni 2020 negari Samba ini mencatatkan rekor angka kematian harian dalam dua hari berturut, menurut data Kementerian Kesehatan.
Uji coba vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Universitas Oxford, Inggris diuji mulai pertengahan Juni di Brasil.
Baca Juga: Tersinggung dan Tak Akan Lagi Bantu Promosikan, Snap Inc Hapus Akun Snapchat Donald Trump
Menurut para peneliti, Brasil adalah negara pertama yang mengambil bagian dalam penelitian ini.
Menurut Universitas Federal Sao Pulo, yang mengoordinasikan penelitian ini mengatakan 2.000 warga Brasil akan berpartisipasi dalam uji coba vaksin Covid-19 yang akan direkrut mulai Minggu.***