Diserang Campak dan Covid-19, Kongo Kini Hadapi Ebola Gelombang Kedua

2 Juni 2020, 15:20 WIB
Epidemi Ebola di timur Kongo telah menewaskan 2.280 orang sejak Agustus 2018.* /Zohra Bensemra / Reuters/

PR CIREBON - Otoritas kesehatan di Kongo mengumumkan wabah Ebola baru di kota barat Mbandaka pada Senin, 1 Juni 2020 mulai merebak kembali. Virus tersebut menambah epidemi lain dari virus yang telah berkecamuk di timur sejak 2018.

Enam kasus telah terdeteksi, empat di antaranya telah meninggal di kota yang merupakan pusat perdagangan 1,5 juta orang di Sungai Kongo dengan jaringan transportasi reguler ke ibu kota Kinshasa.

Mbandaka berjarak 1.000 km (620 mil) dari wabah yang sedang berlangsung yang telah menewaskan lebih dari 2.200 orang di provinsi Kivu Utara oleh perbatasan Uganda, di mana upaya penahanan telah terhambat oleh konflik bersenjata.

Baca Juga: Kosong Selama Dua Bulan akibat Pandemi, Kamar Kost Mahasiswi di Bandung Berubah Jadi Sarang Jamur

Wabah baru ini merupakan wabah ke sebelas di Kongo sejak virus itu ditemukan di dekat Sungai Ebola pada 1976.

"Kami memiliki epidemi Ebola baru di Mbandaka. Kami akan dengan cepat mengirim mereka vaksin dan obat-obatan," kata Menteri Kesehatan Eteni Longondp, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Virus Ebola menyebabkan demam berdarah dan menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, yang menderita muntah dan diare parah.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Masih Merebak, 328 Calon Haji di Kota Cirebon Batal Berangkat

Penemuan ini merupakan pukulan besar bagi Republik Demokratik Kongo, yang telah menderita tiga wabah Ebola sejak 2017. Saat ini, Kongo juga harus memerangi epidemi campak yang telah menewaskan lebih dari 6.000 dan Covid-19, yang telah menginfeksi lebih dari 3.000 dan membunuh 71.

"Wabah ini adalah pengingat bahwa #COVID19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi orang," tulis Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam akun Twitter-nya.

Kementerian kesehatan tinggal dua hari lagi untuk mengumumkan berakhirnya wabah Kivu Utara timur pada April ketika rantai infeksi baru dikonfirmasi. Tidak ada kasus baru yang terdeteksi di sana dalam lebih dari 30 hari.

Baca Juga: Pakar Komunikasi Ungkap Fakta Tentang Informasi Covid-19 Lebih Menakutkan Ketimbang Penyakitnya

Ebola terdeteksi di Mbandaka pada 2018, yang menyebabkan kekhawatiran itu bisa menyebar dengan cepat di sana, atau mencapai Kinshasa, yang merupakan rumah bagi 10 juta orang.

Namun, penggunaan vaksin dan upaya penahanan yang cepat termasuk tempat cuci tangan yang bergerak dan kampanye pendidikan dari pintu ke pintu tetap tidak memungkinkan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler