Dokter Rumah Sakit Tiongkok Temukan Fakta Baru Soal Covid-19 Bisa Menular Lewat Hubungan Seks

9 Mei 2020, 11:40 WIB
Ilustrasi sperma //PIXABAY.

PIKIRAN RAKYAT – Ditemukannya Covid-19 dalam air mani (semen) pria yang terinfeksi parah dan memberikan petunjuk baru mengenai kemungkinan virus corona baru ini bisa menular melalui hubungan seks.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Antara, fakta baru mengenai Covid-19 itu ditemukan dalam studi yang dipimpin oleh Weiguo Zhao, MD dari Departemen Kedokteran Pernafasan, Rumah Sakit Umum Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.

Baca Juga: Dinilai Bertentangan dengan Peraturan PSBB, MUI Minta Presiden Batalkan Kebijakan Menhub BKS

Dalam jurnal yang dipublikasikan di JAMA Network Open, Zhao dan rekan-rekannya menyebutkan, mereka telah meneliti pasien pria Covid-19 berusia 15 tahun dan yang lebih tua pada 26 Januari hingga 16 Februari 2020 di Rumah Sakit Kota Shangqiu.

Rumah Sakit Kota Shangqiu juga merupakan satu-satunya rumah sakit yang ditunjuk untuk perawatan Covid-19 di Shangqiu, di sebelah timur provinsi Henan.

Di antara 50 pasien yang diidentifikasi, 12 pasien tidak dapat memberikan spesimen semen karena disfungsi ereksi, dalam keadaan koma, atau meninggal sebelum diambil sampel.

Baca Juga: Cek Fakta: Wanita asal Malaysia Diklaim Injak Anak Kucing hingga Tewas, Faktanya Berbeda

Oleh karena itu, total 38 pasien terdaftar untuk pengujian air mani, menurut jurnal itu dalam penjelasannya.

Dari 38 peserta yang menyediakan spesimen air mani, 23 peserta (60,5%) telah mencapai pemulihan klinis dan 15 peserta (39,5%) berada pada tahap infeksi akut.

Hasil pengujian menemukan bahwa 6 pasien (15,8%) air maninya positif SARS-CoV-2, termasuk 4 dari 15 pasien (26,7%) yang berada pada tahap infeksi akut dan 2 dari 23 pasien (8,7%) yang telah pulih.

Baca Juga: Gagal Ramalkan Diri Sendiri Soal Kasus Narkoba, Tes Urine Roy Kiyoshi Positif Benzo

"Dalam studi kohort ini, kami menemukan bahwa SARS-CoV-2 dapat hadir dalam air mani pasien dengan Covid-19, dan SARS-CoV-2 masih dapat terdeteksi dalam semen pasien yang pulih," menurut Zhao dan kawan-kawan.

Karena hambatan testis, deferens, epididimis darah yang tidak sempurna, SARS-CoV-2 mungkin masuk ke saluran reproduksi pria, terutama faktor peradangan lokal sistemik.

Sekalipun virus tidak dapat mereplikasi dalam sistem reproduksi pria, virus itu mungkin bertahan, kemungkinan disebabkan oleh kekebalan testis yang istimewa.

Baca Juga: Kurangi Pembatasan Sosial, Korsel Kembali Catat Kasus Baru Covid-19, Salah Satunya dari Klub Malam

Sejauh ini, para peneliti telah menemukan 27 virus yang terkait dengan viremia dalam air mani manusia.

Tetapi, keberadaan virus dalam semen mungkin lebih umum daripada yang dipahami saat ini, dan virus tradisional yang tidak menular melalui seks tidak boleh diasumsikan sama sekali tidak ada dalam sekresi genital.

Studi tentang deteksi virus dan persistensi semen bermanfaat untuk praktik klinis dan kesehatan masyarakat, terutama yang menyangkut virus yang dapat menyebabkan angka kematian atau morbiditas yang tinggi, seperti SARS-CoV-2.

Baca Juga: Warga Banyumas Terus Kembalikan BLT Di Tengah Pandemi, Ganjar Pranowo: Selalu Ada yang Baik

Penelitian ini dibatasi oleh ukuran sampel yang kecil dan tindak lanjut singkat berikutnya. 

Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan sehubungan dengan informasi terperinci tentang pelepasan virus, waktu bertahan hidup, dan konsentrasi dalam air mani.

Jika dapat dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan secara seksual dalam penelitian di masa depan. 

penularan seksual mungkin menjadi bagian penting dari pencegahan penularan, terutama mengingat fakta bahwa SARS-CoV-2 terdeteksi dalam semen pasien yang sembuh.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler