Baru Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Puluhan Dokter dan Perawat Turki Kembali Bertugas 

16 April 2020, 18:11 WIB
STAF medis melakukan perawatan dan pengobatan terhadap sejumlah pasien yang terjangkit virus Corona.* /ANTARA/REUTERS /

PIKIRAN RAKYAT - Dalam unit perawatan intensif sebuah Rumah Sakit Istanbul, pusat epicentrum Covid-19 Turki, puluhan dokter dan perawat harus bergegas kembali bekerja untuk merawat pasien, setelah beberapa hari mereka dinyatakan telah pulih dari Covid-19.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Reuters, Direktur Medis Turki, Cetin Koksal, menuturkan bahwa sekitar 85 tenaga medis, termasuk 14 dokter yang bertugas di Rumah Sakit Internasional Medicana di Istanbul telah terinfeksi Covid-19, Kamis 16 April 2020.

Baca Juga: Ilmuwan Australia Berhasil Temukan Cara Melacak Virus Corona dari Genangan Air Limbah

Lebih dari sebulan, setelah Turki mencatat kasus virus corona pertamanya, ia mengatakan, dua pertiga dari staf termasuk delapan dokter telah pulih dan kembali bekerja, di mana sekitar 100 pasien virus corona sedang dirawat.

Dalam akses yang langka ke ICU di rumah sakit swasta ini, tenaga medis yang baru saja menyelesaikan masa karantina mengatakan, mereka bangga atas pekerjaan tanpa lelah, meskipun ada kekhawatiran untuk menularkannya kepada keluarga mereka.

Baca Juga: Sering Mengalami Mimpi Buruk yang Menakutkan? Ketahui Lima Alasan Pemicunya

Salah satunya Nihal Yavuz, seorang perawat pengontrol infeksi yang mengatakan dengan peralatan pelindung penuh bahwa tim itu bekerja dengan penuh pengabdian meskipun ada kekhawatiran.

“Kami takut menginfeksi keluarga kami. Beberapa dari kami menjauh dari keluarga kami, di ruang perawatan intensif rumah sakit, di mana tujuh pasien menggunakan ventilator mekanis.

"Beberapa dari kita mengerti. Saya juga punya virus corona, kami harus menjauh dari keluarga kami selama 14 hari. Kemudian kami kembali bekerja setelah pulih. Kami sangat bangga mempraktikkan pekerjaan ini, ” ujar Yavuz.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Benarkah Golongan Darah A Lebih Rentan Terpapar Virus Corona?

Sementara itu, jumlah kasus virus corona di Turki telah melonjak mencapai angka 65.000 sejak kasus pertama dilaporkan pada 11 Maret 2020 lalu.

Bahkan, pihak berwenang mengatakan, 60 persen dari kasus tersebut ada di Istanbul, sebuah kota berpenduduk 16 juta orang ini.

Namun kini, pemerintah telah menghentikan semua penerbangan internasional, membatasi perjalanan domestik, menutup sekolah, bar dan kafe, dan menghentikan aktivitas iabdah di masjid.

Baca Juga: Ikuti 5 Tips Efektif Mencuci Pakaian untuk Mencegah dan Menghilangkan Virus Corona

Lebih lanjut, pihaknya juga mulai memberlakukan penguncian wilayah pada akhir pekan di kota-kota besar untuk menekan angka penyebaran wabah Covid-19, namun mereka telah menghentikan imbauan nasional untuk tinggal di rumah.

Para petugas medis telah kembali melakukan perawatan di rumah sakit masing-masing, sebanyak 20 dokter disana harus tetap bekerja meskipun di akhir pekan, yang seharusnya berlibur.

Baca Juga: Datangi Polsek Dayeuhkolot, Bocah 9 Tahun Sumbangkan Tabungan untuk Bantu Membeli APD

"Kembali bekerja segera setelah mereka dites negatif, dan mulai merawat pasien tanpa istirahat. Merawat mereka menjadi lebih berharga bagi kita," ujarnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler