Oxfam Peringatkan, Setengah Populasi Dunia akan Alami Kemiskinan Akibat Covid-19

9 April 2020, 14:51 WIB
ILUSTRASI kemiskinan.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - virus corona begitu ditakuti oleh sebagian warga di dunia.

Tak hanya di bidang kesehatan, namun juga warga takut dengan dampak lainnya yang bisa ditimbulkan oleh virus corona. Salah satunya adalah masalah kemiskinan dan ekonomi.

Virus corona ini berdampak terhadap penurunan ekonomi di dunia.

Baca Juga: Covid-19 Semakin Tak Terkendali, MUI: Salat Idulfitri 1441 H Terancam Pelaksanaannya

Virus corona disebut bisa saja mendorong Lebih dari setengah miliar populasi di dunia mengalami kemiskinan kecuali ada segera tindakan yang diambil untuk menyelamatkan negara-negara miskin yang terkena dampak ekonomi.

Hal itu diperingatkan oleh Organisasi Amal Independen yang berfokus pada pengentasan kemiskinan global, Oxfam.

Menjelang pertemuan Internasional utama pekan depan, Oxfam mengatakan bahwa dampak yang mengenai ekonomi global berisiko memicu kembali krisis kemiskinan di dunia.

Sebuah laporan Oxfam yang diterbitkan sebelum pertemuan virtual para menteri keuangan di negara-negara G20, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia mengatakan bahwa saat pandemi terjadi, lebih dari setengah populasi dunia dari 7,8 miliar penduduk dapat mengalami kemiskinan.

Baca Juga: Tak Lakukan Penjanjian Bulan, AS Diperintah Donald Trump untuk Menambang di Luar Angkasa

Penelitian yang dilakukan oleh King's Collage London dan Australian National University mengatakan bahwa penurunan pendapatan sebanyak 20 % akibat Covid-19, akan sangat berdampak pada kemiskinan orang-orang di dunia.

Dalam pertemuan yang akan digelar itu, IMF dan Bank Dunia akan membahas rencana untuk menawarkan keringanan utang kepada negara-negara termiskin di dunia.

Atau bahkan akan menambah dana yang tersedia untuk IMF melalui penciptaan hak penarikan khusus, bentuk mata uang Internasional yang dapat digunakan untuk membantu negara-negara yang kini sedang berjuang di tengah pandemi Covid-19.

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa banyak dana yang dibutuhkan untuk mendukung negara-negara berkembang untuk melalui krisis ini.

Baca Juga: Tak Sadar Terinfeksi Corona, Pria asal AS Tulari 15 Orang saat Hadiri Pemakaman dan Pesta

Ia pun menyinggung Afrika yang bahkan pekerjaan yang ada di negara tersebut bisa hilang semua karena pandemi Covid-19.

Oxfam memperingatkan penyelamatan darurat yang memungkinkan negara-negara miskin untuk memberikan hibah tunai kepada mereka yang telah kehilangan pendapatan dan untuk menyelamatkan usaha-usaha yang rentan terkena penurunan keuntungan.

"Dampak pandemi ekonomi yang menghancurkan sedang dirasakan di seluruh dunia. Tetapi bagi orang miskin di negara miskin yang sudah berjuang untuk bertahan hidup, hampir tidak ada jaringan pengaman untuk menghentikan mereka terjatuh ke dalam jurang kemiskinan," ujar Direktur Eksekutif Interim Internasional Oxfam Jose Maria Vera.

Ia mengatkaan bahwa Para menteri Keuangan G20, IMF dan Bank Dunia harus memberikan bantuan keuangan kepada negara-negra berkembang untuk membantu mereka menyelamatkan masyarakat miskin.

Baca Juga: 8 Poin Utama PSBB yang Harus Diketahui, Aturan Berlaku Mulai 10 April 2020

Banyak negara kaya, seperti Inggris dan AS yang memberikan paket stimulus ekonomi berskala besar dalam mendukung pebisnis dan pekerja.

Namun Oxfam mengatakan bahwa sebagian besar negara berkembang tidak memiliki kekuatan finansial untuk mengikutinya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler