Update Virus Corona Kamis 2 April 2020: Hampir Tembus 1 Juta dan Hilangkan 47.288 Nyawa

2 April 2020, 18:10 WIB
ILUSTRASI COVID-19.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona mengancam dunia, hingga Kamis, 2 April 2020, dikabarkan virus yang menyerang pernapasan ini telah menghantui 203 negara di dunia.

Dilaporkan Worldometers, laman statistik independen, tercatat 938,392 kasus terjadi dari pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19. Virus ini pun telah memakan 47.288 korban jiwa.

Negara dengan virus corona terbanyak adalah yang awalnya diduduki Tiongkok dalam waktu yang lama, kini diambil alih oleh Amerika Serikat dengan total 215.344 kasus.

Baca Juga: Banyak Berkegiatan Diluar? Berikut 5 Tips Jitu Terhindar dari Virus Penyebab Flu

Posisi kedua ditempati Italia dengan total 110.574 kasus, lalu disusul Spanyol dengan 104.118.

Tiongkok, yang disebut sebagai negara sumber virus corona bermula kini berada di urutan keempat dengan total 81.589 kasus.

Kemudian dibawahnya, terdapat Jerman 66.885 kasus, Germany 77.981 dan Francis 56.989 kasus.

Baca Juga: Positif Covid-19, Seorang Pria Nigeria Tolak Karantina dan Malah Menggigit Wajah Perawat

Dengan total 47.593 kasus terinfeksi, Iran berada di urutan ke-8. Lalu diikuti UK dan Switzerland yang masing-masing mencatat 29.474 dan 17.781 kasus.

Dari jumlah kasus terinfeksi tersebut, Benua Eropa saat ini masih menjadi episentrum dari pandemi ini.

Dua negara dengan jumlah kematian terbanyak masih berasal dari Benua Eropa, yakni Italia sebanyak 13.155 kematian dan Spanyol dengan total 9.387 kematian.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Informasi Ada Wanita Meninggal di Depan RS Dustira Cimahi, Cek Faktanya

Angka penyembuhan tertinggi masih terdapat di Tiongkok, sebanyak 76.408 pasien, sehingga kasus aktif yang tengah dihadapi negeri Tirai Bambu ini hanyalah sebanyak 1.863 kasus.

Ketika pandemi melanda seluruh dunia, WHO bersama otoritas nasional memantau dampak Covid-19 terhadap kesehatan mental masyarakat, serta menyajikan informasi dan panduan kepada pemerintah dan masyarakat mengenai virus corona ini.

WHO juga menyebut, karantina wilayah (lockdown) tidak cukup untuk mengalahkan virus corona. Langkah-langkah kesehatan seperti kesadaran untuk menjaga kebersihan sangat diperluka guna menghindari kebangkitan virus di kemudian hari.

Baca Juga: Donald Trump Sebut Kasus Tiongkok Temui Sisi Terang, Anggota Parlemen: Itu Data Palsu

Beberapa vaksin untuk penawar penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini pun tengah dikembangkan oleh beberapa negara, mulai dari Italia, Iran, hingga Amerika Serikat.

Meski vaksin akan datang, negara diminta untuk tetap bereaksi dan melakukan apapun yang bisa dilakukan saat ini.

Sementara itu, temuan baru dari ilmuwan Tiongkok melaporkan, lebih dari 1.000 kasus virus corona tanpa gejala sedang diteliti pada Selasa, 31 Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Wabah Corona, Suami Selebgram Rica Andriani Dimutasi

Mengingat, proses penyembuhan warga Tiongkok melesat tinggi, ancaman virus tanpa gejala ini, dimungkinkan dapat berdampak pada penanganan wabah ini di Tiongkok.***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: World Meter Coronavirus

Tags

Terkini

Terpopuler