China Membantah Laporan Pihaknya Telah Menguji Rudal Hipersonik Berkemampuan Nuklir

20 Oktober 2021, 20:55 WIB
Ilustrasi China. Pihak China membantah telah terkait laoran uji coba rudal hipersonik berkemampuan nuklik seperti yang dikabarkan Financial Times. /Pixabay/OpenClipart-Vectors

PR CIREBON- China baru-baru ini membantah kabar mengenai laporan yang menyebut negaranya telah menguji rudal hipersonik.

China menampik pihaknya telah melakukan uji coba terhadap rudal hipersonik berkemampuan nuklir pada tahun ini.

China mengklaim kalau mereka hanya melakukan pemeriksaan pesawat ruang angkasa yang berfokus pada teknologi yang terbarukan.

Baca Juga: Prediksi Fenerbahce vs Royal Antwerp di Liga Eropa UEFA 21 Oktober 2021, Skuad Brian Priske Diterpa Cedera

Financial Times (FT) melaporkan pada hari Sabtu bahwa China telah melakukan uji proyektil pada bulan Agustus, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera.

Uji coba tersebut diduga melihat lingkaran rudal hipersonik berkemampuan nuklir di seluruh dunia pada orbit rendah sebelum meluncur ke bawah menuju targetnya.

Mengetahui hal tersebut, pemerintah China melalui Kementerian Luar Negeri membantah laporan tersebut.

Baca Juga: Dugaan Mantan Kekasih Kim Seon Ho Merebak, Disebut Pernah Menjadi Penyiar Cuaca

“Itu bukan rudal, itu adalah kendaraan luar angkasa,” ujar Juru Bicara Kementerian, Zhao Lijian pada konferensi pers.

Zhao menjelaskan kalau hal tersebut adalah uji rutin untuk tujuan pengujian teknologi dari penggunaan ulang (reuse) rudal.

Dalam hal ini China menyebut kalau banyak negara telah melakukan tes serupa pada masa lalu.

Baca Juga: Nasib Zodiak Besok Kamis 21 Oktober 2021: Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Hal ini menjadi sorotan serius mengingat situasi tegang antara China dan Amerika Serikat (AS) dimana badan-badan intelijen mengaku ‘terkejut’ atas dugaan uji coba rudal tersebut.

China sendiri disebut-sebut telah membuat kemajuan yang luar biasa dalam pengembangan senjata hipersonik dan itu diluar dugaan dari para pejabat AS.

Baca Juga: Prediksi Napoli vs Legia Warsawa di Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2021, Dominasi Tim Tamu akan Diuji di Italia

AS sendiri mengaku mengamati dengan cermat program modernisasi militer Beijing yang sedang berlangsung untuk menilai kemungkinan risiko yang ditimbulkan oleh pesaing strategisnya yang semakin berani.

Program luar angkasa China selama ini dijalankan oleh sektor militer dan erat dengan agendanya untuk membangun rudal hipersonik dan teknologi lain.

Perkembangan militer China ini dapat mengubah keseimbangan kekuatan tempur dengan AS.

Baca Juga: Lowongan Magang di TikTok Indonesia, Dibuka 10 Posisi Ini Untuk Mahasiswa S1

Diplomat AS yang merupakan duta besar perlucutan senjata, Robert Wood mengaku sangat prihatin.

“Jika Anda adalah negara yang menjadi target itu, Anda akan mencari cara untuk membela diri,” ucapnya.

“(AS) akan mulai melihat cara lain dan aplikas pertahanan lebih lanjut untuk mempercepat perlombaan senjata,” sambung Robert Wood.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis 21 Oktober 2021: Aries, Taurus, Gemini, dan Cancer

Diketahui kalau rudal hipersonik  bergerak lebih dari lima kali kecepatan suara di atmosfer atas atau sekitar 6.200 km per jam.

Meskipun mereka lebih lambat dari rudal balistik tradisional, yang terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan curam dengan kecepatan lebih tinggi, rudal hipersonik dapat bermanuver, membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dihindari.

Selain China dan AS, beberapa negara lain juga sedang menggarap teknologi hipersonik.

Baca Juga: Asteroid Besar akan Terbang Melewati Bumi dalam Beberapa Hari Mendatang, Catat Tanggalnya

Rusia dan Korea Utara sama-sama mengklaim telah berhasil meluncurkan uji coba rudal hipersonik.

Sementara itu, India, Jepang, Australia, Prancis dan Jerman sedang dalam proses mengembangkan senjata yang serupa.

Congressional Research Service (CRS) AS melaporkan kalau Korea Selatan, Israel, dan Iran juga mulai tertarik untuk melakukan penelitian terhadap penggunaan dan kemampuan rudal hipersonik.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler