Siswi Asal China Alami Cacat Permanen Akibat Dihukum Squat 150 Kali di Sekolah

13 Oktober 2021, 05:15 WIB
Ilustrasi. Seorang siswi asal China cacat permanen setelah dapat hukuman squat. /Pixabay/happyveganfit

PR CIREBON - Seorang siswi berusia 14 tahun dari Provinsi Sichuan, China Barat Daya, alami cacat permanen setelah mendapatkan hukuman fisik di sekolah.

Anak malang itu alami cacat setelah melakukan 150 squat sebagai hukuman karena melanggar aturan.

Siswi sekolah menengah pertama yang bermarga Ren (samaran) dari Sekolah Menengah Kejuruan Xianshi di Kabupaten Hejiang, Sichuan dihukum oleh seorang pemimpin siswa bermarga Mu.

Baca Juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Sebut AS adalah 'Akar Penyebab' Ketegangan

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Global Times, ia dihukum karena melanggar peraturan administrasi asrama dengan membawa makanan ringan, menurut laporan media.

Seorang guru bermarga Liu yang mengawasi asrama hadir pada saat itu tetapi tidak menghentikan insiden tersebut, yang menyebabkan cedera permanen pada kaki kiri Ren.

Menurut ibu Ren yang bermarga Zhou, insiden itu terjadi sekitar pukul 10 malam pada 10 Juni 2020 ketika Mu dan Liu sedang memeriksa asrama Ren untuk memeriksa apakah ada yang membawa makanan ringan tanpa izin.

Baca Juga: Baim Wong Komentar di Postingan Paula Verhoeven, Netizen Ingatkan untuk Minta Maaf ke Kakek

Mu menemukan sebungkus makanan ringan di tempat tidur Ren dan memerintahkannya untuk melakukan 300 squat sebagai hukuman.

Ren menyangkal bahwa makanan ringan itu miliknya dan mengatakan bahwa kakinya telah mengalami luka, tetapi dia masih dipaksa untuk melakukan 150 squat di bawah pengawasan Mu dan Liu.

Setelah kejadian itu, Ren menjalani perawatan medis termasuk operasi di beberapa rumah sakit di kota Luzhou dan Chengdu.

Baca Juga: Irak Tangkap Sosok di Balik Operasi Keuangan ISIS

Namun sayang, Ren akhirnya didiagnosis memiliki keterbatasan mobilitas seumur hidup (cacat).

Terlepas dari cedera fisik, Ren telah didiagnosis menderita depresi setelah insiden tersebut.

Menurut Xu Junke, seorang guru di sekolah Xianshi, tidak ada perselisihan antara Ren dan Mu sebelum insiden itu.

Baca Juga: Kenali Lucid Dream, Jenis Mimpi yang Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental

Menurut laporan Global Times pada 28 September 2021, orang tua Ren dan sekolah belum menyelesaikan perselisihan mengenai kompensasi dan perawatan lanjutan setelah negosiasi satu tahun.

Meski begitu, sekolah telah menanggung biaya perawatan medis Ren sebesar 109.774 yuan (Rp241 Juta) sejauh ini. Guru pengawas asrama bermarga Liu telah dipecat.

Li Linchun, kepala Biro Pendidikan dan Olahraga di Hejiang, mencatat bahwa pihak berwenang telah mengikuti insiden tersebut dan akan menangani sesuai hukum dan peraturan, menurut Red Star News.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Global Times

Tags

Terkini

Terpopuler