Sydney Australia Akhiri Kebijakan Lockdown Covid-19 Setelah 106 Hari Penguncian

11 Oktober 2021, 21:00 WIB
Kota Sydney, Australia menyatakan kebijakan itu berakhir. /Unsplash/Photologic

PR CIREBON- Pada Senin, 11 Oktober 2021, warga Sydney, Australia bergembira merayakan berakhirnya lockdown (penguncian) Covid-19 setelah hampir empat bulan wilayah tersebut terkunci.

Sebelumnya, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 Delta, sebanyak lima juta penduduk Sydney, Australia pun menjadi sasaran penguncian 106 hari.

Dengan lebih dari 70 persen orang berusia di atas 16 tahun divaksinasi sepenuhnya pada Senin, Sydney Australia pun mencabut kebijakan penguncian Covid-19 itu.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Protes Soal 'Serakah' di Dunia Politik, Cak Lontong: Mereka Berangkatnya Nggak dari Pelawak

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Malay Mail, dari pub tengah malam, restoran, dan kafe mulai membuka pintu bagi siapa saja yang dapat membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi.

Sementara itu, bagi banyak orang, akhir dari penguncian ini dijadikan sebagai kesempatan untuk masuk ke toko-toko.

Sedangkan, bagi sebagian yang lain, ini adalah kesempatan untuk mengembalikan bisnis mereka ke jalurnya.

Baca Juga: Taliban Peringatkan AS Tentang Konsekuensi Negatif Jika 'Menggoyahkan' Rezim Mereka

Sebagai informasi, sejak Juni, toko, sekolah, salon, dan kantor telah ditutup untuk pekerja yang tidak penting serta terdapat pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada kebebasan pribadi.

Sejumlah larangan itu mulai dari bepergian lebih dari lima kilometer dari rumah, mengunjungi keluarga, bermain squash, browsing di supermarket hingga menghadiri pemakaman.

Untuk sebagian besar pandemi, Australia telah berhasil menekan infeksi melalui penutupan perbatasan, penguncian, dan pengujian dan penelusuran yang agresif.

Baca Juga: 9 Macam Asam Amino Esensial dan Manfaatnya Bagi Kesehatan, Salah Satunya untuk Regenerasi Otot

Tetapi, kemunculan varian Delta, telah menghancurkan benteng pertahanan negara tersebut terhadap Covid-19.

Adapun, mengenai pencabutan kebijakan ini, Perdana Menteri konservatif New South Wales yang baru-baru ini ditunjuk, Dominic Perrottet, mengatakan bahwa ini adalah hari besar bagi negara bagiannya.

"Setelah 100 hari darah, keringat, dan tanpa bir. Anda telah mendapatkannya," ujarnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak Erick Thohir Makan Jengkol dan Bocorkan Rahasia Menghilangkan Baunya: Resep Keluarga

Perdana Menteri Scott Morrison memuji hari itu sebagai hari untuk merayakan hal-hal yang dulu dianggap remeh.

"Bersama keluarga dan teman-teman, potong rambut, makan bersama, pergi ke pub dan minum bir bersama teman-teman Anda," tuturnya.

Meski telah mencabut pengunciannya, namun masih akan ada batasan pada pertemuan massal dan perbatasan internasional dan sekolah tidak akan dibuka kembali sepenuhnya selama beberapa minggu.

Baca Juga: Bobotoh dan Persib, Eko Maung Singgung Krisis Kepemimpinan hingga Sebut Sosok Ini

Terlepas dari suasana perayaan, ada kekhawatiran yang tersisa bahwa pembukaan kembali akan membawa lonjakan infeksi.

Asosiasi Medis Australia memperingatkan bahwa pembukaan kembali harus bertahap.

"jika tidak, New South Wales mungkin masih melihat rumah sakit menjadi benar-benar kewalahan meskipun tingkat vaksinasi tinggi," ungkapnya.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Korea Times

Tags

Terkini

Terpopuler