PR CIREBON - Di bawah tekanan, Taiwan kini ingin menghidari serangan dari Tiongkok.
Untuk menghindari serangan Tiongkok ini, Taiwan akui membutuhkan senjata jarak jauh yang akurat.
Dengan senjata akurat yang dimiliki oleh Taiwan, pihaknya berharap hal itu bisa mencegah Tiongkok mengembangkan sistemnya untuk menyerang pulau itu.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Dokter Gigi Gadungan di Kupang Hadapi Hukuman 5 Tahun Penjara dan Denda Rp150 Juta
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng, Senin 27 September 2021.
Taiwan bulan ini mengusulkan pengeluaran pertahanan ekstra hampir $9 miliar atau Rp128 Triliun selama lima tahun ke depan.
Pengeluaran ini termasuk untuk rudal baru, demi meningkatkan senjata dalam menghadapi ancaman Tiongkok.
Baca Juga: Dapat Penglihatan Terkait Ayu Ting Ting, Jeng Nimas: Pakaiannya Serba Putih Kaya Mukena
Pasalnya, hingga kini hubungan Tiongkok dan Taiwan masih saja memanas.
Tiongkok terus mengklaim bahwa Taiwan adalah wilayahnya sendiri.
Berbicara di parlemen, Chiu mengatakan Taiwan harus bisa memberi tahu Tiongkok bahwa mereka bisa membela diri.
Baca Juga: Strategi Pemerintah Pulihkan Parekraf di Tengah Pandemi Covid-19
“Pengembangan peralatan harus jarak jauh, tepat sehingga musuh dapat merasakan bahwa kami siap segera setelah mereka mengirim pasukan mereka,” tambahnya, merujuk pada kemampuan rudal Taiwan.
Dalam sebuah laporan tertulis kepada parlemen untuk menyertai penampilan Chiu, kementerian tersebut mengatakan bahwa rudal jarak menengah dan jarak jauh digunakan dalam latihan pencegatan di fasilitas uji kunci di pantai tenggara Taiwan.
Chiu menolak memberikan perincian kepada wartawan tentang seberapa jauh rudal Taiwan dapat mencapai, sesuatu yang selalu dirahasiakan oleh pemerintah.
Baca Juga: Temukan Laba-laba Raksasa di Kebunnya, Pria yang Miliki Fobia Ini Akui Hidup dalam Ketakutan
Taiwan menawarkan penilaian yang luar biasa tajam tentang kemampuan Tiongkok dalam laporan tahunannya tentang militer Tiongkok.
Tiongkok sebut bahwa mereka dapat melumpuhkan pertahanan Taiwan dan dapat sepenuhnya memantau penyebarannya.
Chiu mengatakan penting bahwa orang Taiwan menyadari bahaya yang dihadapi mereka.***