Badan PBB Peringatkan Kelaparan akan Segera Terjadi di Afghanistan: Mengerikan

26 September 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi. Natalia Kanem, direktur Dana Kependudukan PBB (UNFPA) memperingatkan bahwa situasi kelaparan akan segera terjadi di Afghanistan. /Reuters/Stringer

PR CIREBON- Seorang pejabat PBB dalam sebuah wawancara dengan AFP, memperingatkan bahwa situasi Afghanistan berada dalam risiko "kelaparan yang akan segera terjadi".

Kondisi kelaparan yang akan segera terjadi itu, diungkapkan pejabat PBB mengingat semakin dekatnya musim dingin dan layanan yang terganggu oleh kembalinya kekuasaan Taliban di Afghansitan.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Malay Mail, Natalia Kanem, direktur Dana Kependudukan PBB (UNFPA), mengatakan melalui video bahwa situasi di Afghanistan saat ini mengerikan.

Baca Juga: Link Streaming dan Bocoran Drakor Police University: Oh Kang Hee Akhirnya Tahu Rahasia Kang Sun Ho

"Tidak berlebihan untuk mengatakan (mengerikan), bahwa setidaknya sepertiga dari populasi Afghanistan, yakni sekitar 33 juta dipengaruhi oleh 'kelaparan yang akan segera terjadi'," tutur Kanem memperingatkan.

Diketahui, musim dingin yang keras, mengganggu kemampuan untuk mengangkut pasokan ke daerah-daerah terpencil di negara pegunungan, Afghanistan.

Lebih lanjut, hal ini diperparah dengan situas pandemi Covid-19 yang akan memperburuk situasi yang sudah rumit.

Baca Juga: Berikan Ultimatum Agar Israel Tinggalkan Wilayah Palestina, Mahmoud Abbas Ancam akan Lakukan Ini

"Ada banyak kecemasan tentang bagaimana kami akan memberikan perawatan kesehatan, dari mana makanan berikutnya akan datang," kata Kanem kepada AFP dari markas UNFPA di New York.

Selain itu, dokter dari Panama itu memperingatkan bahwa perempuan dan anak perempuan Afghanistan akan menanggung yang terburuk.

"Ini mendesak, terutama bagi perempuan dan anak perempuan yang sudah menderita. Ini adalah salah satu negara dengan tingkat kematian saat melahirkan dan kehamilan tertinggi," ungkapnya.

Baca Juga: Menentang Junta Militer, Puluhan Biksu Myanmar Lakukan Aksi Turun ke Jalan

"Kami tidak dapat cukup menggarisbawahi bahwa bahkan selama masa transisi, perempuan dan anak perempuan memiliki hak asasi manusia dan ini harus dihormati," katanya.

Kanem mengulangi seruan yang dibuat oleh komunitas internasional kepada Taliban, yang meraih kekuasaan bulan lalu ketika AS menarik pasukan terakhirnya, mengakhiri perang 20 tahun di sana.

"Para wanita Afghanistan telah menjelaskan selama bertahun-tahun bahwa mereka menginginkan pendidikan, mereka menginginkan perawatan kesehatan, dan mereka juga siap, mau dan mampu merancang program dan mampu memimpin di komunitas mereka," ungkapnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu Ini, 26 September hingga 2 Oktober 2021: Aries, Gemini, dan Taurus Perlu Berhati-hati

Seperti diketahui, para pemimpin Taliban telah mencoba untuk menggambarkan kelompok itu sebagai lebih moderat daripada ketika terakhir kali memimpin Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001.

Kemudian, perempuan dilarang sekolah atau bekerja dan hanya diizinkan meninggalkan rumah dengan pendamping laki-laki.

Mereka telah berjanji untuk berubah, dengan mengatakan bahwa mereka akan menghormati hak-hak perempuan dalam kerangka hukum syariah Islam, tetapi banyak yang tetap skeptis.

Baca Juga: Taliban Dilaporkan Bunuh 4 Orang Terduga Penculik hingga Menggantung Mayat di Depan Umum

Selain itu, tidak seorang pun wanita yang ditunjuk untuk pemerintahan sementara dan kelompok Islamis tampaknya secara bertahap melucuti kebebasan warga Afghanistan.

Kanem mencatat bahwa di negara yang dilanda konflik selama beberapa dekade, banyak perempuan, terutama di daerah yang paling terkena dampak kekerasan, adalah satu-satunya pencari nafkah.

"Kami semua sangat berharap akan ada keteraturan dan kemampuan pengiriman barang” kepada orang-orang di komunitas kecil di mana banyak staf UNPFA adalah perempuan," ujarnya.

Baca Juga: Berikut Ini 4 Manfaat yang Bisa Didapatkan dari Memulai Hari dengan Jalan Kaki

"Kami telah mengatakan bahwa kami ingin dapat mempertahankan sistem kesehatan yang berfungsi," sambungnya.

Dituturkan Kanem bahwa situasi ini cukup menantang sekarang dengan bandara telah ditutup, dengan para profesional tertentu yang telah meninggalkan negara itu.

Dia memperingatkan bahwa jika sistem kesehatan rusak, itu akan berarti "bencana total", tetapi menambahkan bahwa sebagian besar pusat kesehatan keluarga badan tetap buka.

Baca Juga: Ramlan Zodiak Minggu Ini, 26 September hingga 2 Oktober 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Akan Ada Tantangan

PBB pada hari Rabu merilis $45 juta dalam bantuan darurat untuk mendukung sistem kesehatan Afghanistan.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Malay Mail

Tags

Terkini

Terpopuler