Pemerintah Tiongkok dan Petinggi Industri Hiburannya Gelar Pertemuan, Bahas Individualisme hingga Moralitas

9 September 2021, 20:00 WIB
Bendera Tiongkok. Pemerintah Tiongkok dan petinggi industri hiburan di negara itu mengadakan pertemuan untuk membahas hal-hal berikut ini. /Pixabay/SW1994

PR CIREBON – Pemerintah Tiongkok kembali memperingatkan selebriti telah mereka harus menentang hal-hal tentang pemujaan uang, hedonisme, dan individualisme ekstrem.

Peringatan terhadap selebritis itu diutarakan pemerintah Tiongkok dalam pertemuan di sebuah simposium industri hiburan, yang diselenggarakan oleh Partai Komunis yang berkuasa.

Pertemuan di Beijing antara pejabat senior partai dan petinggi industri hiburan Tiongkok itu memiliki slogan 'cintai partai, cinta negara, dukung moralitas dan seni’.

Baca Juga: Mantan Presiden Ashraf Ghani Menyangkal Telah Melarikan Diri dari Afghanistan dengan Jutaan Dolar

Pertemuan tersebut, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, juga mengingatkan kembali bahwa mereka yang bekerja di industri hiburan harus mematuhi etika sosial, moralitas pribadi, dan nilai-nilai keluarga.

Akhir-akhir ini, Beijing telah menindak selebritas sebagai bagian dari serangan yang lebih luas terhadap elit kaya Tiongkok.

Beberapa orang menyamakan tindakan itu dengan Revolusi Kebudayaan Mao Zedong, yakni pembersihan lawan politik pada 1960-an.

Baca Juga: Takut dan Pemilih, 4 Zodiak ini Dikenal sebagai Sosok yang Tak Tertarik untuk Menikah!

Bintang film Zhao Wei, misalnya, dihapus dari internet, aktris Zheng Shuang didenda hingga miliaran rupiah, sementara Jack Ma, miliarder pemilik Alibaba, menghilang selama tiga bulan.

Tiongkok melihat budaya selebriti dan persoalan kekayaan sebagai impor Barat yang berbahaya dan mampu mengancam Komunisme, karena mempromosikan individualisme daripada kolektivisme.

Presiden Xi Jinping juga telah meluncurkan serangkaian perubahan sosial, termasuk melarang anak-anak bermain video game, melarang les privat, dan berinvestasi di perumahan yang lebih terjangkau.

Baca Juga: Usai Dikecam Netizen, Mnet Korea Selatan Minta Maaf Soal Remix Suara Adzan: Cocok untuk Program

Para peserta dalam pertemuan itu diberitahu bahwa mereka harus secara sadar meninggalkan selera vulgar yang lebih rendah, dan secara sadar menentang ide-ide tentang pemujaan uang, hedonisme, dan individualisme ekstrem.

Aktris Zhang Tong berbicara kepada para tamu untuk menjanjikan dukungannya pada pemerintah.

“Sebagai orang Tionghoa di era baru, aktor Tionghoa, dan pekerja sastra dan seni Tiongkok, sangat penting untuk memahami arah diri sendiri, menentukan makna tanggung jawab, mengelola ucapan dan perbuatan dengan baik, dan meningkatkan moralitas pribadi,” ujarnya.

Baca Juga: Beredar Foto Pertamanya Saat Jalani Wamil, Jang Ki Young Terlihat Tampan dan Gagah!

“Adalah tugas kami untuk melakukan setiap pekerjaan dengan sederhana dan tanpa hiasan, dan untuk memberikan energi positif secara diam-diam kepada penonton,” katanya.

Dalam beberapa pekan terakhir, pihak berwenang telah melarang reality show, menghapus beberapa bintang dari media sosial dan memerintahkan stasiun TV untuk tidak menayangkan pria yang berpenampilan feminin.

Daftar 'selebriti nakal' yang diduga masuk daftar hitam oleh Beijing beredar di media sosial pekan lalu.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Said Aqil Siradj Anak PKI hingga Pantas Saja Dia Benci Ajaran Agama?

Zhao, 45, dan Zheng, 30, keduanya ada dalam daftar, bersama dengan bintang pop Tiongkok-Kanada Kris Wu, yang ditangkap karena dicurigai melakukan pemerkosaan pada Agustus lalu.

Hal itu terjadi setelah Jack Ma, miliarder pemilik Alibaba, menghilang selama tiga bulan dan perusahaannya direstrukturisasi.

Usaha terbarunya, Ant Group, telah mencoba merevolusi perbankan Tiongkok dan Ma telah mengkritik sistem keuangan tradisional negara itu.

Baca Juga: Pencarian Tahanan yang Kabur dari Penjara Berlanjut, Palestina Peringatkan Israel akan Hal Ini

Selain Alibaba, DiDi ditarik dari toko aplikasi karena merayu investasi asing, sementara pengembang video game Tencent dituduh meracuni anak-anak dengan 'candu spiritual'.

Anak-anak bulan lalu dilarang bermain game online selama lebih dari tiga jam seminggu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler