Buku Terbaru Mengklaim AS Danai Laboratorium Tiongkok yang Kontroversial untuk Lakukan Proyek Rahasia Ini

5 September 2021, 19:30 WIB
Sebuah buku yang baru dirilis menyebut bahwa AS mendanai laboratorium Tiongkok untuk melakukan proyek rahasia ini. /REUTERS/Thomas Peter.

PR CIREBON – Sebuah buku baru mengklaim bahwa AS mendanai laboratorium Wuhan yang kontroversial di Tiongkok.

Menurut buku itu, AS memberikan dana pada laboratorium Wuhan, Tiongkok, saat mereka memulai proyek rahasia untuk mengidentifikasi virus mematikan dengan potensi pandemi.

Buku berjudul What Really Happened in Wuhan: the Cover-Ups, the Conspiracies and the Classified Research, yang ditulis oleh Sharri Markson, laboratorium Tiongkok membuat database virus yang berpotensi mematikan.

Baca Juga: Ditto Percussion Unggah Momen Bersama sang Anak: si Udah Gede..

Buku tersebut mengatakan bahwa proyek penelitian virus itu dibantu oleh Shi Zhengli, alias 'batwoman'.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, Zhengli mendapat julukannya karena mengambil sampel ribuan kelelawar di gua-gua terpencil.

Ia mengumpulkan 19.000 sampel kelelawar saat berada di Wuhan, dengan 2.481 di antaranya mengandung virus Corona.

Baca Juga: Ulama Syiah Paling Berpengaruh di Irak Meninggal Dunia, Simak Riwayat Hidupnya

Karyanya adalah bagian dari Global Virome Project (GVP) versi Tiongkok sendiri.

GVP seharusnya merupakan upaya kolaboratif internasional untuk mengidentifikasi dalam 10 tahun semua virus di planet ini yang berpotensi menjadi pandemi atau epidemi pada manusia.

Tetapi selama kunjungan ke institut Wuhan pada Maret 2018, diplomat karier AS Rick Switzer menemukan bahwa Tiongkok telah meluncurkan versinya sendiri.

Baca Juga: Publik Geram Saipul Jamil Diundang TV, Petisi Boikot Pedangdut Itu Sudah Diteken 300 Ribu Orang

Penelitian di laboratorium itu, terang buku tersebut, dilakukan dengan praktik keselamatan yang buruk dan tanpa pengawasan AS.

Dalam rekaman suara yang dikirim ke Departemen Luar Negeri pada bulan April, Switzer menjelaskan bagaimana National Institutes of Health (NIH), yang dipimpin oleh Dr Anthony Fauci, mendanai penelitian di laboratorium termasuk bereksperimen dengan virus Corona.

“NIH adalah penyandang dana utama, bersama dengan National Science Foundation of China, penelitian Sars oleh Institut Virologi Wuhan,” bunyi rekaman tersebut.

Baca Juga: Acara Ngunduh Mantu Lesti Kejora dan Rizky Billar Digelar Hari Ini, Tempat dan Prosesi Menjadi Sorotan

“Pada tahun lalu, institut tersebut juga menjadi tuan rumah kunjungan dari National Institutes of Health (NIH), National Science Foundation dan para ahli dari University of Texas Medical Branch di Galveston,” tambah rekaman itu.

Cabang Galveston juga melatih teknisi lab Wuhan, sedangkan Yayasan Sains Nasional AS baru saja menyelesaikan lokakarya dengan Institut Wuhan di Shenzhen yang melibatkan 40 ilmuwan dari AS dan Tiongkok.

Namun terlepas dari bantuan AS dalam mendanai dan melatih lab dan teknisinya, beberapa peneliti internasional dipersilakan untuk bekerja di dalam fasilitas tersebut.

Baca Juga: Bintangi Drakor The Veil, Nam Goong Min Ungkap Bagian Tersulit Saat Memainkan Karakternya

"Pejabat lembaga mengatakan akan ada ketersediaan terbatas untuk ilmuwan internasional dan domestik yang telah melalui proses persetujuan yang diperlukan untuk melakukan penelitian di laboratorium,” kata rekaman Switzer.

Ketika pandemi Covid-19 muncul pada akhir 2019, pekerjaan lab dan Zhengli khususnya berada di bawah pengawasan ketat.

Zhengli menanggapi klaim tersebut pada Februari 2020, menyebut bahwa orang yang percaya dan menyebarkan desas-desus terkait laboratorium Wuhan untuk menutup mulut mereka.

Baca Juga: Tega! Wanita Ini Kurung Kakaknya Sendiri di Kandang Buatan Penuh Serangga dan Ular

Dalam sebuah posting di WeChat, dia menambahkan bahwa Covid-19 adalah hukuman alam untuk kebiasaan hidup manusia yang tidak beradab.

“Saya, Shi Zhengli, menjamin dengan hidup saya bahwa Covid-19 itu tidak ada hubungannya dengan lab kami,” tegasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler