Taliban Segera Umumkan Kabinet Pemerintahan Baru dalam Waktu Dekat

29 Agustus 2021, 12:15 WIB
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara dalam konferensi pers di Kabul, Afghanistan, pada 17 Agustus 2021. /REUTERS/Stringer

PR CIREBON – Evakuasi penduduk Afghanistan oleh Amerika Serikat (AS) dan negara lain sebentar lagi berakhir, sesuai ketentuan waktu dari Taliban.

Di sisi lain, Taliban mengatakan pada Sabtu (28 Agustus 2021) bahwa mereka sedang mempersiapkan kabinet baru.

Namun, waktu pasti pembentukan kabinet baru oleh Taliban masih belum jelas.

Baca Juga: Joe Biden Janjikan Serangan Balasan Lebih Lanjut pada Pelaku Bom di Afghanistan: Ini Bukan yang Terakhir

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, pernyataan tersebut disampaikan Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Awalnya pengumuman kabinet baru akan disampaikan minggu depan. Tapi dalam pesan suara, dia kemudian mengatakan susunan kabinet baru akan diselesaikan “dalam satu atau dua minggu".

Mengenai apakah ada perempuan dalam kabinet baru, Mujahid mengatakan ini akan menjadi masalah kepemimpinan untuk memutuskan dan dia belum bisa memastikan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Taliban Buat Klaim Mengejutkan hingga Rey Mbayang Unggah Foto Lama Dinda Hauw

Selain itu, Mujahid juga membahas hal lain, seperti pihaknya memperkirakan bahwa anjloknya mata uang dan gejolak ekonomi setelah pengambilalihan Kabul dua minggu lalu akan mereda.

Mujahid juga mengutuk serangan pesawat tak berawak AS terhadap militan ISIS setelah serangan bunuh diri di dekat bandara Kabul.

Dia mengimbau AS dan negara-negara Barat lainnya untuk mempertahankan hubungan diplomatik setelah penarikan militer, yang dia harapkan akan selesai "segera".

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 29 Agustus 2021: Sagitarius akan Ada Banyak Kekecewaan, Capricorn Ini Tentang Uang

Diektahui, ada rasa frustrasi yang meningkat di Kabul atas kesulitan ekonomi parah yang disebabkan oleh anjloknya mata uang dan kenaikan harga pangan, di mana bank-bank masih tutup dua minggu setelah jatuhnya kota itu ke tangan Taliban.

Pada Sabtu, sebuah pernyataan dari Taliban mengatakan bahwa bank diperintahkan untuk dibuka kembali dengan batas penarikan mingguan sebesar 20.000 Afghani.

Mujahid mengatakan para pejabat telah ditunjuk untuk menjalankan lembaga-lembaga utama termasuk kementerian kesehatan dan pendidikan masyarakat dan bank sentral.

Baca Juga: Kritisi Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban, Pemimpin Sufi Bangladesh: Perspektifnya Salah

Pejabat PBB telah memperingatkan bahwa Afghanistan menghadapi bencana kemanusiaan, dengan sebagian besar wilayah yang menderita kondisi kekeringan ekstrem.

Ekonomi, yang hancur setelah empat dekade perang, juga menghadapi kerugian miliaran dolar dalam bantuan asing, menyusul penarikan kedutaan besar Barat dari negara itu.

Mujahid mengatakan masalah ekonomi yang dialami akan berkurang begitu pemerintahan baru terbentuk.

"Kejatuhan Afghani terhadap mata uang asing bersifat sementara dan itu karena situasi yang tiba-tiba berubah. Mata uang Afghani akan kembali normal begitu sistem pemerintahan mulai berfungsi," katanya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler