Pasca Kudeta, UNICEF Sebut Sekitar 10 Juta Anak di Afghanistan Butuh Bantuan Kemanusiaan

25 Agustus 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi anak. Pasca diambilalih Taliban, UNICEF menyebut ada sekitar 10 juta anak di Afghanistan membutuhkan bantukan kemanusiaan. /Pixabay/Fifaliana

PR CIREBON - Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan dari krisis saat ini usai terjadinya kudeta oleh pasukan Taliban.

Organisasi Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) baru-baru ini mengeluarkan sebuah laporan, yang menunjukkan bahwa lebih dari 10 juta anak di seluruh Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Kekhawatiran ini muncul ketika Taliban telah menguasai sebagian besar Afghanistan, dan situasi bagi perempuan dan anak-anak menjadi serius.

Baca Juga: Ilmuwan Prediksikan Covid-22, Varian Baru yang Akan Muncul pada Tahun 2022 dan Disebut Lebih Mematikan

Hal ini sebagaimana dikatakan Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta H. Fore, dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India.

“Saat ini, sekitar 10 juta anak di seluruh Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. Diperkirakan 1 juta anak diproyeksikan menderita kekurangan gizi akut yang parah selama tahun ini dan dapat meninggal tanpa pengobatan,” ujarnya.

Direktur eksekutif lebih lanjut menambahkan bahwa sesuai perkiraan, lebih dari 4,2 juta anak di Afghanistan saat ini tidak bersekolah, yang mencakup lebih dari 2,2 juta anak perempuan.

Baca Juga: Joe Biden Kirim Kepala CIA Bertemu Pimpinan Taliban soal Afghanistan, Gedung Putih Tolak Berkomentar?

UNICEF telah menekankan bahwa anak-anak di Afghanistan membutuhkan bantuan segera, karena krisis di negara itu semakin memburuk setiap hari.

Fore lebih lanjut menambahkan bahwa sejak Januari, PBB telah mengamati lebih dari 2.000 pelanggaran berat hak anak, dengan lebih dari 435.000 perempuan dan anak-anak mengungsi di negara tersebut.

UNICEF juga memperkirakan bahwa situasi ini hanya akan bertambah buruk dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Pahami Secara Lengkap soal Taliban dan Hukum Islam di Afghanistan

“Ini adalah kenyataan suram yang dihadapi anak-anak Afghanistan dan tetap demikian terlepas dari perkembangan politik yang sedang berlangsung dan perubahan dalam pemerintahan,” kata Fore.

Badan PBB tersebut juga telah mengantisipasi bahwa jumlah pelanggaran dan pengungsian akan meningkat di masa depan karena kekeringan dan kelangkaan air di daerah tersebut, serta dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.

 “Itulah sebabnya, setelah 65 tahun di Afghanistan berjuang untuk meningkatkan kehidupan anak-anak dan perempuan, UNICEF akan tetap berdiri sekarang dan di hari-hari mendatang,” katanya.

Baca Juga: Pilih Salah Satu Cermin Ini dan Temukan Pesan Hidup Anda, yang Mana Pilihan Anda?

Menurut Fore, karena krisis di Afghanistan, layanan penting seperti kesehatan, vaksinasi yang menyelamatkan nyawa terhadap polio dan campak, nutrisi, perlindungan, tempat tinggal, air dan sanitasi akan dibutuhkan oleh jutaan orang di seluruh negeri.

“Saat ini, UNICEF sedang meningkatkan program penyelamatan nyawa untuk anak-anak dan perempuan, termasuk melalui pemberian layanan kesehatan, nutrisi dan air kepada keluarga pengungsi," ucapnya.

“Kami berharap dapat memperluas operasi ini ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak dapat dijangkau karena ketidakamanan," tambahnya.

Baca Juga: Klaim Segera Skin Langka Gratis Ini! Tukarkam Kode Redeem ML terbaru Hari Rabu, 25 Agustus 2021

Dia juga mendesak Taliban dan partai politik lainnya di Afghanistan untuk memberikan akses ke UNICEF dan organisasi kemanusiaan lainnya yang turun tangan untuk memastikan keselamatan perempuan di dalam anak-anak yang saat ini menderita akibat krisis.

Ketika Taliban telah menguasai Kabul, situasi di negara itu menjadi mengkhawatirkan bagi banyak orang karena warga berkerumun di bandara untuk meninggalkan tanah air mereka.

Negara-negara lain juga melakukan misi penyelamatan bagi warganya yang terjebak di Afghanistan, yang membuat warganya semakin panik dalam beberapa hari terakhir.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: DNA India

Tags

Terkini

Terpopuler