Berdesakan hingga Alami Dehidrasi, Kekacauan di Luar Bandara Kabul Sebabkan Korban Jiwa

22 Agustus 2021, 15:15 WIB
Kekacauan di bandara Kabul karena orang-orang yang ingin meninggalkan Afghanistan dilaporkan menyebabkan jatuhnya korban jiwa. /Reuters/STRINGER

PR CIREBON – Kekacauan yang terjadi di luar bandara Kabul, Afghanistan, semakin meningkat hingga menyebabkan korban.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, terdapat mayat sedikitnya tiga orang dalam bentrokan terik di luar bandara Kabul, ibu kota Afghanistan itu.

Korban berjatuhan ketika ribuan orang Afghanistan berusaha mati-matian untuk melarikan diri dari kekuasaan Taliban yang telah mencapai Kabul, dalam evakuasi yang kacau.

Baca Juga: Pilih Salah Satu Simbol Ini dan Temukan Ketakutan Terbesar dalam Dirimu, Salah Satunya Kegagalan

Rekaman dari Sky News Inggris menunjukkan tentara menutupi tiga mayat dengan terpal putih. Tidak jelas bagaimana mereka meninggal.

Reporter Sky News, Stuart Ramsay yang berada di luar bandara, mengatakan bahwa banyak kerumunan orang-orang saling tertimpa antara satu dengan yang lain.

Sedangkan petugas medis bergegas dari satu korban ke korban lainnya. Rekaman itu juga menunjukkan beberapa orang terluka.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan, 23-29 Agustus 2021 Semua Zodiak, Mulailah Minggu Ini dengan Pikiran Tenang

Ramsay mengatakan orang-orang mengalami dehidrasi dan ketakutan, dan dia memperlihatkan tentara yang mengarahkan selang ke kerumunan.

Menurutnya, pasukan melakukan apa pun apa pun agar kerumunan orang-orang bisa lebih tertib.

Mengingat kekacauan yang ada, dia mengatakan kematian itu tampaknya tak terhindarkan.

Baca Juga: Nagita Slavina Takut dan Menangis, Mama Rieta Panik dan Segera Membawanya ke Rumah Sakit: Saya Khawatir

Bandara telah menjadi lokasi keputusasaan warga Afghanistan sejak Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus lalu.

Puluhan ribu warga Afghanistan menunggu dalam cuaca panas selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari untuk mendapatkan penerbangan evakuasi.

Keluarga-keluarga yang mengharapkan mampu melarikan diri telah berkerumun di antara batas-batas kawat berduri yang memisahkan pejuang Taliban dari pasukan AS dan sisa-sisa brigade pasukan khusus Afghanistan yang membantu mereka.

Baca Juga: Usai Kuasai Afghanistan, Kini Taliban Melarang Para Perempuan untuk Bekerja

Jalan menuju bandara telah tersendat oleh lalu lintas, dan ada laporan tentang Taliban atau gerilyawan lain yang menghentikan dan memukuli atau melecehkan warga Afghanistan yang mencoba melarikan diri.

AS, yang telah menguasai bandara, telah berulang kali memperingatkan orang-orang untuk menjauh kecuali mereka berada dalam daftar evakuasi.

Sedangkan Presiden AS Joe Biden menyebut evakuasi lewat udara itu merupakan salah satu yang terbesar dan paling sulit dalam sejarah.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler