Penelitian Israel Sebut Respon Antibodi Jangka Panjang Anak-Anak terhadap Covid-19 Lebih Lemah

11 Agustus 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi - Penelitian di Israel melaporkan bahwa anak-anak mungkin memiliki respon antibodi jangka panjang yang lebih lemah terhadap Covid-19. /Pixabay/geralt

PR CIREBON – Penelitian di Israel melaporkan bahwa anak-anak mungkin memiliki respons antibodi jangka panjang yang lebih lemah terhadap Covid-19.

Hasil studi menunjukkan bahwa antibodi penetral yang berkembang setelah tertular Covid-19 mulai menurun pada anak-anak setelah hanya empat bulan.

“Anak-anak mungkin mulai kehilangan antibodi Covid-19 hanya setelah 4 bulan,” kata penelitian di Israel, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India.

Baca Juga: 5 Zodiak ini Sangat Mudah untuk Jatuh Cinta pada Siapapun, Salah Satunya Libra!

Sebuah lembaga medis Israel, yang akan segera menerbitkan sebuah penelitian yang mengklaim hampir sepertiga anak-anak Yerusalem kemungkinan terinfeksi Covid-19, juga telah mengungkapkan temuan penting lainnya.

Dalam studi lain dari Pusat Medis Shaare Zedek Israel, antibodi penetral yang berkembang setelah tertular Covid-19, mulai menurun pada anak-anak setelah hanya empat bulan.

Ini berarti bahwa anak-anak yang membangun kekebalan Covid-19 setelah mengatasi infeksi mungkin memiliki respons kekebalan yang melemah setelah hanya sedikit lebih dari 100 hari sejak infeksi.

Baca Juga: Benarkah Choi Ye Na Eks IZONE Akan Debut Solo? Begini Tanggapan Pihak Agensi!

Lebih penting lagi, temuan ini mungkin merupakan indikasi anak-anak memiliki kekebalan jangka panjang yang lebih lemah terhadap Covid-19.

Penelitian ini dilakukan oleh tim dokter di bagian pediatrik rumah sakit. Para dokter percaya data mereka dapat digunakan untuk membuat keputusan kebijakan yang tepat.

Diterbitkan dalam jurnal Acta Paediatrica, penelitian ini dilakukan pada 1.138 anak di bawah 18 tahun dan telah dites positif Covid-19.

Baca Juga: Penemu Klaim Terapi aaPRP Dapat Tekan Angka Kematian Pasien Covid-19 Gejala Berat hingga Kritis

41 persen dari anak-anak yang berpartisipasi dalam penelitian ini tahu tentang paparan mereka terhadap virus SARS-COV-2.

Studi ini mendokumentasikan bahwa hampir sepertiga atau 29 persen dari anak-anak tidak menunjukkan antibodi penetral.

Ini bisa menunjukkan bahwa anak-anak ini tidak mengembangkan antibodi sama sekali setelah terpapar virus.

Baca Juga: Studi: Konsumsi Makanan Ini Dapat Membuat Hidup Lebih Lama hingga 5 Tahun

Peserta lainnya yang infeksinya telah terjadi setidaknya 4 bulan atau lebih sebelum penelitian, menunjukkan hilangnya antibodi.

Dr Yechiel Schlesinger, seorang penulis studi tersebut, menyatakan bahwa respon imunologi jangka panjang yang lebih rendah pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa adalah karena tingkat antibodi yang berkurang.

Beberapa studi terpisah dalam domain tersebut telah menemukan hubungan antara risiko Covid-19 yang lebih tinggi dan tingkat antibodi yang lebih rendah.

Baca Juga: Pemerintah Hapus Angka Kematian dari Indikator Penanganan Covid-19, dr. Tirta: Biar Bisa Kelihatan Sukses

Studi ini didasarkan pada penampang populasi Yerusalem. Namun, penulis tidak menetapkan apakah temuan serupa dapat diharapkan di wilayah lain di Israel. ***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: DNA India

Tags

Terkini

Terpopuler