Alami Rasisme, Pasangan Kulit Hitam di AS Dituduh Culik Anak Angkat Berkulit Putih

10 Agustus 2021, 21:20 WIB
ILUSTRASI rasisme - Pasangan kulit hitam di AS berkisah bagaimana mereka mengalami rasisme dari sekitar dengan menganggap keduanya menculik anak kulit putih. /PIXABAY/Javier Robles

PR CIREBON – Pasangan kulit hitam dari Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) dituduh menculik anak-anak kulit putih yang mereka adopsi sendiri.

Keluarga kulit hitam itu mengadopsi anak laki-laki kembar yang berkulit putih, dan mereka dituduh oleh seorang wanita yang mengancam akan menelepon polisi ketika putra mereka mengamuk di taman bermain.

Pasangan bernama Jennifer McDuffie-Moore dan suaminya, Harry Moore itu mengadopsi Brayden dan Trevor yang berusia 3 tahun sebagai anak angkat.

Baca Juga: Beberkan Alasan Utama Pernikahan Rizky Billar dan Lesti Kejora Ditunda, Denny Darko: Permasalahannya...

Dua anak malang tersebut dipisahkan saat lahir dari ibu kandung mereka, yang menderita kecanduan narkoba.

Dua tahun kemudian, pasangan tersebut secara resmi mengadopsi si kembar, yang bergabung dengan anak kandung serta anak angkat mereka yang lain.

Jennifer, 43, yang ikut memiliki program penitipan anak, dan Harry, seorang mekanik, menggambarkan pengalaman rasis yang mereka alami sebagai orang tua kulit hitam dari anak-anak kulit putih.

Baca Juga: Tak Hanya Proning, Tiga Teknik Ini Bisa Bantu Tingkatkan Saturasi Oksigen Saat Alami Sesak Napas

“Sebulan yang lalu, kami bermain di taman bermain dan si kembar tidak mau pulang. Seorang wanita telah melihat kami bermain dan ketika salah satu dari si kembar mengamuk, dia mengatakan kepada saya bahwa dia akan memanggil polisi,” kata Jennifer.

“Saya menggendong anak-anak dan dia pikir saya menculik mereka. Salah satu dari si kembar berkata, 'Tidak, itu ibuku!' Saya tidak ingin membenarkannya karena itu bukan urusan mereka,” katanya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Pasangan itu juga mengatakan mereka telah ditilang oleh polisi saat mengemudi di minivan mereka.

Baca Juga: Ahli Epidemiologi Sebut Dunia Lebih Mendekati Masa Awal Pandemi Covid-19: Masih Akan Ada Varian Baru

Dalam satu waktu, seorang polisi menginterogasi mereka tentang dua gadis asuh kulit putih di dalam kendaraan.

"Kami kembali dari tamasya keluarga dari Delaware dan kami diberhentikan," ungkap Jennifer.

"Kami memiliki anak-anak dan dua gadis kecil berambut pirang stroberi yang kami asuh dan hal pertama yang ditanyakan polisi kepada suami saya adalah, 'Anak-anak siapa itu?' dengan tidak baik-baik," katanya.

Baca Juga: Sebut Dirinya Hanya Bermaksud Throwback ke Masa Lalu, Azriel Puji Ashanty: Bunda Segalanya ...

Harry mengatakan petugas itu mengklaim dia diminta berhenti karena jendela minivan terlalu gelap.

"Tapi kami tahu alasan sebenarnya," katanya.

Orang tua itu mengatakan bahwa mereka pertama kali mengalami tantangan rasial ketika mereka mengadopsi Keenan, yang juga berkulit putih, pada tahun 2016.

Baca Juga: Kesal Lihat Wanita Bahagia dan Orang Pacaran, Pria Ini Lakukan Penyerangan hingga Berniat Ngebom

Akan tetapi kejadian-kejadian itu semakin intens setelah pembunuhan George Floyd dan pada puncak gerakan Black Lives Matter.

"Kita sering melihat adopsi transrasial dilakukan dengan cara lain seperti keluarga kulit putih mengadopsi anak kulit hitam," tutur Jennifer.

“Bahkan saat mengurus dokumen, ada banyak pertanyaan tentang kemampuan kami untuk mengasuh anak-anak yang berkulit putih. Kami butuh 2.695 hari untuk mengadopsi Keenan karena kami berkulit hitam,” jelasnya.

Baca Juga: Ji Sung Dikabarkan Tinggalkan Agensinya Usai 11 Tahun, Ini Alasannya

Pasangan itu mengatakan mereka tidak bisa membayangkan keluarga mereka tanpa si kembar.

"Mereka adalah putra kami. Alih-alih meneliti apa warna kulit orang atau jenis kelamin mereka atau preferensi mereka, orang harus memahami bahwa cinta benar-benar mendukung sebuah keluarga.

“Ada begitu banyak anak di luar sana tanpa rumah,” ucapnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler