Rusia Buka Penerbangan ke Mesir yang Berdampak Tingkatkan Kembali Pariwisata Usai Rugi hingga Miliaran

10 Agustus 2021, 05:30 WIB
Ilustrasi, Rusia kembali membuka jalur penerbangan ke resor Mesir dan negara lainnya, yang dikatakan dapat berefek positif tingkatkan penghasilan. //Pixabay/ Aunt Masako

PR CIREBON - Rusia melanjutkan penerbangan ke resor Mesir, Hurghada dan Sharm el Sheikh, serta ke Republik Dominika, Moldova, dan Bahrain mulai Senin, 9 Agustus 2021.

Keputusan menghentikan penerbangan ke Mesir dan negara lain sebelumnya dikarenakan upaya Rusia dalam memerangi virus corona.

Disampaikan, penerbangan Rusia ke Hurghada dan Sharm El Sheikh Mesir akan dioperasikan lima kali per minggu di setiap rute.

Baca Juga: Terus Alami Lonjakan Kasus Covid-19, Pakar Kesehatan hingga Serikat Guru AS Dukung Mandat Vaksin

Sebelumnya, Menteri Transportasi Rusia Vitaly Savelyev mengatakan kepada wartawan, kementeriannya berencana untuk meningkatkan jumlah penerbangan.

Kebijakan tersebut dikeluarkan setelah adanya pernyataan dari komisi ahli Rusia yang positif.

Pada hari Jumat, maskapai Aeroflot, Pobeda, S7, Smartavia, Nordstar, Ural Airlines, Azur Air, Nordwind dan Royal Flight menerima izin untuk mengoperasikan penerbangan dari Moskow dan wilayah Rusia ke resor Mesir.

Baca Juga: 1 Muharram Jatuh pada 10 Agustus 2021, Berikut Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru yang Bisa Diamalkan

Mereka akan dapat menggunakan izin ini jika pihak berwenang memutuskan untuk meningkatkan frekuensi penerbangan.

Maskapai penerbangan Mesir telah mengumumkan rencana untuk melakukan penerbangan antara resor Republik Arab dan Rusia.

Pada Minggu malam, EgyptAir mengumumkan peluncuran tujuh penerbangan baru seminggu mulai 9 Agustus, empat ke Hurghada dan tiga ke Sharm el-Sheikh.

Baca Juga: Juliari Batubara Minta Maaf kepada Megawati Soekarnoputri dan Jokowi karena Dirinya Terjerat Korupsi

Industri pariwisata Mesir pertama kali terpengaruh oleh gejolak politik internal tahun 2010-an. Setelah ledakan pesawat penumpang Rusia di atas Sinai pada 2015, Rusia menangguhkan penerbangan ke Mesir.

Selama terjadinya karantina karena pandemi virus corona, pariwisata lokal kehilangan penghasilan hingga miliaran dollar per bulan.

Namun, tahun ini diperkirakan akan mengalami peningkatan yang stabil, pada Januari negara itu dikunjungi oleh 300.000 orang, dan pada akhir April angka ini telah berkembang menjadi 520.000.

Baca Juga: Barack Obama Gelar Pesta Ulang Tahun Selama 3 Hari, Partai Republik: Aturan untukmu, Bukan bagiku

Terlepas dari semua kesulitan, Mesir berharap untuk memulihkan lalu lintas wisatawan sebelum krisis, ketika lebih dari 13 juta orang Rusia mengunjungi republik itu dalam setahun.

Lalu lintas udara antara Rusia dan Mesir dihentikan pada 2015 setelah sebuah pesawat Rusia jatuh di atas Semenanjung Sinai, menewaskan 224 orang. Salah satu kelompok teroris mengaku bertanggung jawab atas bencana tersebut.

Pada tahun 2018, setelah memperkuat langkah-langkah keamanan di bandara Kairo, penerbangan dari Rusia ke kota ini dilanjutkan.

Baca Juga: Berikut Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah dalam Bahasa Arab dan Latin, Disertai Arti dan Tata Caranya

Pada bulan April tahun ini, presiden Federasi Rusia dan Mesir setuju untuk memulihkan penerbangan antara kota-kota Rusia dan resor di Laut Merah, Hurghada dan Sharm el-Sheikh.

Sebelum itu, bandara resor Mesir diperiksa oleh beberapa delegasi pakar keamanan penerbangan Rusia.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Russian News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler