Malaysia Luncurkan Kampanye untuk Menyadarkan Warganya terkait Penipuan Online

16 Juli 2021, 18:30 WIB
Ilustrasi - Malaysia luncurkan kampanye untuk sadarkan warganya mengenai pernipuan online. /Pixabay/PhotoMIX-Company

PR CIREBON - Warga Malaysia secara total menderita kerugian sekitar RM2,23 miliar (sekitar Rp7,5 triliun) dari kejahatan dunia maya sejak 2017.

Menurut statistik dari kepolisian Malaysia, total 67.552 kasus kejahatan dunia maya dilaporkan antara 2017 hingga 20 Juni tahun ini.

Dari total, penipuan e-commerce menduduki puncak grafik dengan 23.011 kasus, diikuti oleh kredit ilegal (21.008) dan penipuan investasi dengan 6.273 kasus.

Baca Juga: Siap-siap, Fitur Ini Akan Dihentikan oleh Twitter Mulai 3 Agustus 2021, Simak Alasannya

Untuk itu, Departemen Investigasi Kejahatan Komersial (CCID) dan Facebook Malaysia, dalam kemitraan dengan pemerintah, pelaku industri, dan asosiasi konsumen hari ini kampanye kesadaran #TakNakScam secara nasional.

Kampanye ini untuk mendidik masyarakat tentang cara mengidentifikasi, memeriksa, dan melaporkan taktik yang berguna untuk digunakan oleh scammers.

Wakil Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen Rosol Wahid mengatakan, perkembangan e-commerce seperti pedang bermata dua.

Baca Juga: 5 Makanan yang Membuat Kulit Bersinar, Cerah, dan Bercahaya untuk Perawatan dari Dalam

Di mana penipuan, dan kejahatan dunia maya lainnya melalui platform digital meningkat seiring dengan keberhasilan digital.

Dia mengatakan ada total 11.511 (33,2 persen) pengaduan pada transaksi online yang dicatat oleh kementerian tahun lalu, meningkat dibandingkan dengan 5.416 (24,7 persen) pengaduan yang diterima pada 2019.

Pengaduan terus meningkat, dan per Juni 2021 merupakan salah satu pengaduan yang paling sering diterima kementerian sebesar 45,2 persen dari total pengaduan.

Baca Juga: Laporan WHO Sebut Varian Delta Telah Teridentifikasi di 111 Negara, Indonesia Termasuk yang Tertinggi

Rosol Wahid mengatakan, baik pemerintah maupun swasta harus bersiap untuk mencegah penipuan yang akan datang.

“Diperlukan pendekatan yang lebih holistik untuk mengekang masalah yang melibatkan banyak instansi, dan kolaborasi sektor swasta ini,” kata Rosol Wahid pada 16 Juli 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New Straits Times.

Petinggi Badan Investigasi Kejahatan Cyber dan Multimedia Victor Sanjos mengatakan warga Malaysia harus berperan aktif dalam memberantas kejahatan dunia maya untuk menjaga platform digital tetap aman setiap saat.

Baca Juga: Malam-malam, Presiden Jokowi Blusukan Bagikan Sembako dan Paket Obat

"Jika semua orang diam dan membiarkan semuanya berlalu, scammer akan terus mengeksploitasi komunitas,” kata dia.

Menurutnya, masyarakat Malaysia harus tahu bagaimana dan di mana melaporkan berbagai penipuan.

Dengan begitu akan meningkatkan kualitas data yang dikumpulkan oleh berbagai lembaga penegak hukum untuk membantu mengatasi penipuan.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: New Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler