Dijuluki sebagai Vampir, Pria Kenya Ini Akui Hisap Darah Korban Sebelum Bunuh Anak-anak

16 Juli 2021, 15:45 WIB
Seorang pria 'vampir' asal Kenya ditangkap pihak berwenang karena telah membunuh anak-anak dan menghisap darah korbannya terlebuh dahulu /Twitter.com/@DCI_Kenya

PR CIREBON – Seorang pria Kenya ditangkap oleh pihak berwenang karena tindakannya yang disebut seperti vampir.

Menurut polisi setempat, pria Kenya itu disebut sebagai vampir yang haus darah karena telah mengakui pembunuhan mengerikan terhadap 10 anak.

Lebih lanjut, pria Kenya itu mendapat julukan vampir karena dalam beberapa kasus, ia menghisap darah korbannya sebelum membunuh mereka.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah PPKM Darurat Diperpanjang hingga 2 Agustus 2021?

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post, pria bernama Masten Milimo Wanjala yang berusia 20 tahun itu ditangkap pada Rabu, 14 Juli 2021 sehubungan dengan pembunuhan dua anak.

Mayat kedua anak itu ditemukan di daerah berhutan di ibukota Kenya, Nairobi, menurut Direktorat Investigasi Kriminal negara itu.

Dalam pengakuan pria ‘vampir’ itu, Wanjala mengakui ia melakukan pembunuhan berdarah dingin terhadap setidaknya 10 remaja muda.

Baca Juga: Soroti Mahfud MD yang Nonton 'Ikatan Cinta' saat PPKM, Fadli Zon Sarankan Ini ke Presiden Jokowi

“Dalam kesaksian yang menegangkan, si pembunuh menceritakan detail mengerikan tentang bagaimana dia memikat para korban untuk dihisap darahnya sebelum membunuh nyawa anak-anak yang tidak bersalah,” ujar Direktorat Investigasi Kriminal Kenya.

Pihak berwenang mengatakan Wanjala adalah vampir haus darah yang menargetkan anak-anak berusia antara 12 dan 13 tahun.

Dia diduga membius korbannya dengan zat putih dalam bentuk bubuk atau cair, kemudian menghisap sebagian darah anak-anak sebelum membunuh mereka.

Baca Juga: Sampaikan Usul soal PPKM ke Luhut Binsar Pandjaitan, dr. Tirta: Ini Urusan Perut

"Wanjala seorang diri membantai korbannya dengan cara yang paling tidak berperasaan, kadang-kadang dengan menghisap darah dari pembuluh darah mereka sebelum mengeksekusi mereka," ungkap polisi.

Pembunuhan itu diduga dimulai lima tahun lalu dengan korban seorang gadis berusia 12 tahun yang diculiknya di daerah Machakos di timur Nairobi.

Setidaknya beberapa korban meninggal karena dicekik, dan beberapa mayat mereka belum ditemukan.

Baca Juga: Pria Tiongkok Dirawat Akibat Gejala Flu Burung H5N6, Pejabat Disebut Aktifkan Tanggap Darurat

"Pembunuh itu tidak menyesal atas tindakannya dan mengatakan kepada detektif bahwa dia mendapatkan banyak kesenangan dari membunuh korbannya," kata polisi.

Polisi menjamin bahwa keluarga korban akan mendapatkan keadilan atas tindakan criminal pria ‘vampir’ itu.

"Ketika para detektif mengejar petunjuk penting, kami yakin bahwa sistem peradilan pidana akan memberi keadilan bagi mereka yang tidak bersalah dan meringankan berat hati orang tua yang berduka, saudara, dan Kenya pada umumnya," tegas polisi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler