PR CIREBON - Liam Payne, mantan anggota grup musik asal Inggris tersebut mengatakan bahwa dia mencapai titik terendah selama waktunya di One Direction karena penggunaan obat-obatan narkoba dan alkohol.
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Pagesix, Di podcast "Diary of a CEO" yang dibawakan oleh pembawa acara Stephen Bartlett, Liam Payne mengungkapkan rasa khawatir soal titik terendah dirinya dan tidak ada satupun yang pernah melihatnya, karena dia pandai menyembunyikannya.
Dalam podcast tersebut Stephen Bartlett menanyakan beberapa hal berkaitan dengan kekhawatiran Liam Payne.
Baca Juga: Mendapat Telepon dari Presiden Jokowi Terkait Aksi Premanisme, Kapolri Sampaikan Hal Ini
"Apa Anda pernah mempunyai pemikiran untuk mengakhiri hidup ketika itu?" tanya Stephen Bartlett.
"Ya. Ada beberapa hal yang pasti tidak pernah saya bicarakan, tidak pernah saya bicarakan," jawab Liam Payne.
Dia menjelaskan hal tersebut sangat parah, sampai akhirnya dia berpikir bahwa dia harus berubah memperbaiki dirinya.
Baca Juga: Ketahuan Jadi Fans K-Pop, Warga Korea Utara Bakal Kena Hukuman Keras Kim Jong-un
"Itu sangat parah. Dan hanya sampai saya melihat diri saya setelah itu saya seperti, 'Benar, saya harus memperbaiki diri'," ungkap Liam Payne.
Bintang pop itu mengungkapkan betapa penyalahgunaan alkohol telah memengaruhi kesehatan mentalnya.
"Ada beberapa foto saya di atas kapal, dan saya sangat kembung," kenang Payne.
"Saya menyebutnya wajah pil-dan-minuman keras saya. Wajah saya hanya, seperti, 10 kali lebih banyak dari sekarang," kata Payne menambahkan.
"Saya tidak terlalu menyukai diri saya sendiri, dan kemudian saya membuat perubahan," sambungnya.
Liam Payne mengatakan bahwa karena dia dan mantan rekan satu bandnya, Harry Styles, Niall Horan, Louis Tomlinson, dan Zayn Malik, menjadi begitu terkenal begitu cepat, mereka sering harus menginap di kamar hotel dan beralih ke mini bar.
"Jadi, pada titik tertentu, saya hanya berpikir, 'Yah, saya akan mengadakan pesta untuk satu orang,' dan itu sepertinya berlangsung selama bertahun-tahun dalam hidup saya," kenangnya.
"Dan kemudian Anda melihat kembali berapa lama Anda telah minum, dan itu seperti, 'Ya Tuhan, itu waktu yang lama,' bahkan untuk seseorang yang semuda saya. Itu liar, tetapi itu satu-satunya cara Anda bisa menghilangkan rasa frustrasi pada hari itu," jelas Payne
Liam Payne mengatakan ada saat-saat keracunan dan meskipun dia bersyukur menjadi bagian dari band, dia tidak selalu memiliki kebebasan.
Baca Juga: Lesti Kejora Akui Rizky Billar Mulai Menyukainya Sejak Pembuatan Video Klip 'Kulepas dengan Ikhlas'
Penyanyi jebolan “X Factor” ini juga merefleksikan gaya hidup tidak sehat yang dia lakukan belakangan ini selama pandemi COVID-19, ketika dia tiba-tiba berubah dari sangat sibuk menjadi tidak ada kegiatan sama sekali.
"Saya bekerja melalui sangat sibuk sebelumnya," katanya.
"Kemudian saya berhenti bekerja, yang saya pikir akan sangat baik bagi saya karena saya lelah, tetapi sebenarnya itu adalah hal terburuk di dunia bagi saya," jelas Payne.
Baca Juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Sebut K-Pop adalah 'Kanker Ganas' dalam Perang Melawan Budaya
"Saya hanya menemukan diri saya di sofa sepanjang hari dan hanya menonton Netflix secara acak. Sampai Saya sudah melihat semua film di Netflix," ujar Payne.
Tapi Liam Payne mampu menarik dirinya keluar dari kegelapan dengan dimulai berkegiatan positif seperti pergi ke gym dan berkomunikasi dengan putranya yang berusia 4 tahun, Bear, yang tidak dapat dia sering temui selama lockdown.
Liam Payne sekarang telah sadar selama sebulan dan mengatakan bahwa dia merasa lebih baik daripada sebelumnya.
Ia juga mengkonfirmasi dalam wawancara yang sama bahwa dia baru-baru ini berpisah dari pasangannya, Maya Henry.
Sebelumnya Liam Payne sempat menyalahkan dirinya atas semua permasalahan yang terjadi hingga jatuhnya hubungan mereka.***