PR CIREBON - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah memicu lebih banyak spekulasi publik tentang kesehatannya setelah foto-foto terbaru menunjukkan dia mengalami penurunan berat badan.
Kim Jong Un tampak lebih ramping dalam gambar yang dirilis oleh media pemerintah Korea Utara pada 5 Juni 2021, menurut kantor berita South Korea’s Yonhap.
NK News, yang menganalisis foto-foto Kim Jong Un berpidato di pertemuan politbiro partai yang berkuasa akhir pekan lalu mengatakan dia tampaknya telah kehilangan "berat badan yang signifikan".
Baca Juga: Aurel Hermansyah Tanyakan Pengeluaran Setelah Menikah, Atta Halilintar: Nanti Aku Jawab Salah Lagi
Pada 8 Juni 2021, NK News yang merupakan situs web berbasis di Seoul menerbitkan gambar Kim Jong Un yang diperbesar.
Dalam gambar itu, Kim Jong Un, yang diyakini berusia 37 tahun, terlihat lebih mengencangkan tali jam tangan favoritnya, yang dilaporkan bernilai 12.000 dolar Amerika.
Foto-foto tersebut menunjukkan bahwa pergelangan tangan kiri Kim Jong Un jauh lebih kurus daripada gambar yang diambil pada November 2020 dan Maret tahun ini.
Baca Juga: Komentari Mahmud MD Soal Revisi UU ITE, Rizal Ramli Singgung Terkait Kejahatan Finansial
Kim Jong Un sendiri telah berjuang dengan kondisi kesehatan yang dikaitkan dengan berat badan dan gaya hidupnya.
Badan intelijen nasional Korea Selatan mengatakan kepada anggota parlemen tahun lalu bahwa mereka percaya Kim Jong Un memiliki berat sekitar 140kg dan telah memperoleh rata-rata 6-7kg setahun sejak berkuasa pada akhir 2011, kata NK News.
Tidak jelas dari laporan situs web apakah penampilan Kim Jong Un yang berubah adalah akibat dari penyakit atau keputusan sadar untuk menurunkan berat badan.
Baca Juga: Sebagai Musisi Sekaligus Politikus, Pasha Ungu Bela Para Pengamen dan Sayangkan Arogansi Satpol PP
Seorang analis mengatakan kepada NK News bahwa pemimpin Korea Utara itu mungkin telah memutuskan untuk menurunkan berat badan.
Diketahui, Korea Utara sedang berjuang melawan kekurangan pangan dan krisis ekonomi yang dipicu oleh penurunan dramatis dalam perdagangan dengan Tiongkok selama pandemi Covid-19.
Selain itu, negara juga dihadapkan dengan serangkaian bencana alam dan sanksi internasional yang diberlakukan sebagai tanggapan terhadap program nuklir dan rudal balistik rezim tersebut.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian, kesehatan Kim Jong Un memang sering menjadi sumber spekulasi.
Pada tahun 2014, ia menghilang dari pandangan selama hampir enam minggu sebelum muncul kembali dengan tongkat.
Beberapa hari kemudian, agen mata-mata Korea Selatan mengklaim dia telah menjalani operasi untuk menghilangkan kista dari pergelangan kakinya.
Tiga minggu absen pada musim semi lalu memicu desas-desus bahwa dia jatuh sakit parah setelah menjalani operasi jantung, dengan beberapa laporan menunjukkan dia telah meninggal.
Teori yang lebih masuk akal adalah bahwa dia hanya mengasingkan diri dengan keluarganya sebagai tindakan pencegahan selama pandemi Covid-19.
Korea Utara terus bersikeras bahwa mereka belum menemukan satu pun kasus virus setelah menutup perbatasannya dengan Tiongkok dan Rusia, dan menghentikan perjalanan udara.***