Darurat Kebutuhan Kesehatan di Palestina, WHO: Situasi Bergejolak, 200 Ribu Orang Membutuhkannya

3 Juni 2021, 08:45 WIB
WHO mengingatkan akan kebutuhan kesehatan bagi Palestina yang mendesak pasca serangan dengan Israel. /REUTERS/

PR CIREBON - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan akan kebutuhan kesehatan di Wilayah Palestina.

Terlebih, WHO mengatakan kebutuhan kesehatan sangat diperlukan Palestina setelah konflik dengan Israel.

Kantor regional Mediterania Timur WHO menyatakan akan memberi bantuan kesehatan untuk Palestina, bagi hampir 200.000 orang yang membutuhkan.

Baca Juga: Ini Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang Jatuh pada 5 Juni 2021

“WHO meningkatkan tanggapannya untuk memberikan bantuan kesehatan bagi hampir 200.000 orang yang membutuhkan di seluruh Wilayah Palestina yang diduduki (OPT),” katanya.

“Situasinya bergejolak. WHO tetap prihatin," sambungnya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Arabiya pada Kamis, 3 Juni 2021.

Mereka juga menyerukan akses tanpa hambatan untuk memenuhi pasokan dan staf penting ke daerah tersebut.

Baca Juga: Tiongkok Catat Kasus Pertama Flu Burung H10N3 pada Manusia, Pejabat Kesehatan Sebut Risiko Penularan Rendah

Terutama yang terkait dengan kemanusiaan dan pembangunan ke Gaza, serta rujukan pasien keluar dari Gaza kapanpun diperlukan.

Sebelumnya, ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat menjadi baku tembak selama 11 hari dari Gaza.

Ditambah serangan udara yang diluncurkan Israel membuat sebagian besar wilayah Palestina hancur.

Baca Juga: Warga Tiongkok Jadi Orang Pertama yang Terinfeksi Flu Burung Langka H10N3, WHO: Sumber Paparan Belum Diketahui

Serangan Israel di daerah kantong itu telah menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, serta beberapa pejuang.

Serangan dari Palestina sendiri merenggut 12 nyawa di Israel, termasuk satu anak, seorang remaja dan seorang tentara Israel.

“Lebih dari 77.000 orang mengungsi dan sekitar 30 fasilitas kesehatan rusak," kata WHO.

Baca Juga: Tiongkok Konfirmasi Adanya Manusia Pertama yang Terinfeksi Virus Flu Burung Jenis Langka H10N3

Israel telah memberlakukan blokade darat dan laut di Gaza.

Sejak Hamas merebut kendali pada 2007 atas wilayah miskin dan berpenduduk padat yang merupakan rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina.

Penyeberangan Rafah yang dijaga ketat di Mesir adalah satu-satunya jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel.

“Kehidupan warga Palestina memburuk; banyak orang yang terkena dampak konflik sangat membutuhkan bantuan dan menghadapi ancaman kesehatan lainnya seperti Covid-19,” kata Rik Peeperkorn dari WHO.

Baca Juga: Ibu di Inggris Ini Yakini Putrinya Meninggal Akibat Terlalu Banyak Mengunyah Permen Karet, Begini Kisahnya

Badan kesehatan global mengatakan bahwa pada 31 Mei tercata ada 337.191 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan 3.765 kematian telah dilaporkan di OPT.

Kasus positif juga meningkat di Gaza dalam beberapa pekan terakhir ini.

Dikatakan bahwa bulan lalu pihaknya meluncurkan permohonan sebesar $7 juta untuk membantu menopang operasi kesehatannya di Wilayah Palestina, tetapi hanya menerima $2,3 juta.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler