Dokter Jepang Khawatir Olimpiade Tokyo Bisa Hasilkan Strain Mutan Covid-19 Baru

28 Mei 2021, 07:00 WIB
Olimpiade Tokyo 2020. Seorang dokter Jepang peringatkan IOC dan Pemerintahnya terkait kemunculan strain Covid-19 baru jika Olimpiade tokyo tetap diselenggarakan. /Instagram.com/@tokyo2020

PR CIREBON - Seorang dokter Jepang telah memperingatkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang bahwa penyelenggaraan Olimpiade Tokyo dapat menyebabkan lebih banyak paparan strain Covid-19 baru seperti yang ditemukan di Inggris, Brasil, India, dan Afrika Selatan.

Kekhawatiran ajang Olimpiade Tokyo itu munculkan strain covid-19 baru disampaikan Dr. Naoto Ueyama saat berbicara di Tokyo di Klub Koresponden Asing Jepang.

"Sejak munculnya Covid-19, belum ada pertemuan berbahaya orang berkumpul di satu tempat dari begitu banyak tempat berbeda di seluruh dunia. Sangat sulit untuk memprediksi apa yang bisa terjadi," tutur Dr. Naoto Ueyama menanggapi rencana pelaksanaan Olimpiade Tokyo.

Baca Juga: Heboh Permasalahan 97 Ribu PNS Fiktif Masih Terima Gaji dan Pensiun, DPR Meminta Polisi Usut Tuntas

Dia mengatakan Tokyo tidak akan dapat memberikan perlakuan khusus apa pun bagi mereka yang terlibat dalam Olimpiade.

"Akan ada perlakuan yang sama di bawah aturan yang sama yang tersedia untuk orang Jepang," tuturnya, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Newsweek.

Ueyama menyamakan virus itu dengan situasi "perang konvensional", dan mengatakan dia berbicara dari pengalamannya sendiri sebagai dokter rumah sakit yang bekerja di luar Tokyo.

Baca Juga: 17 Tahun Sejak Episode Terakhir, Ternyata Masih Ada Rahasia di 'Friends' yang Tak Terungkap!

"Saya pikir kuncinya di sini adalah jika strain mutan (covid-19) baru dari virus muncul sebagai akibat dari Olimpiade," katanya.

IOC dan penyelenggara lokal mengatakan mereka telah mengandalkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk panduan kesehatan masyarakat.

Selain itu, IOC memperkirakan lebih dari 80 persen orang yang tinggal di desa akan divaksinasi. Ini kontras dengan peluncuran yang sangat lambat di Jepang, di mana kurang dari 5 persen masyarakat telah divaksinasi.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 28 Mei 2021: Cancer, Leo, dan Virgo, Hilangkan Kebiasaan Malas dan Menunda Pekerjaan

Ueyama, yang merupakan ketua badan yang mewakili 130 dokter, bergabung dengan pakar medis lain di Jepang menyuarakan penolakan untuk menyelenggarakan Olimpiade Tokyo.

Pada hari Rabu, 26 Mei 2021, surat kabar Asahi Shimbun yang beredar secara massal di Jepang menyerukan agar Olimpiade Tokyo dibatalkan.

Awal pekan ini, The New England Journal of Medicine mengatakan dalam sebuah komentar: "Kami percaya tekad IOC untuk melanjutkan Olimpiade Tokyo tidak diinformasikan oleh bukti ilmiah terbaik."

Baca Juga: Ramalan Horoskop 28 Mei 2021: Libra, Scorpio, dan Sagitarius, Keuntungan dan Keberuntungan Menyertaimu

Bulan lalu dalam sebuah tajuk rencana, BMJ meminta penyelenggara untuk "mempertimbangkan kembali" penyelenggaraan Olimpiade di tengah pandemi.

"Saya adalah seorang penggemar Olimpiade. Namun, saya tidak berpikir mereka harus terus maju sambil mendorong banyak orang ke dalam bahaya atau meminta banyak orang untuk berkorban sehubungan dengan kehidupan mereka agar mereka terjadi," tutur Ueyama.

"Berbahaya mengadakan Olimpiade di sini di Tokyo," tambahnya.

Baca Juga: Ramalan Horoskop 28 Mei 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Ada Masalah yang Mempengaruhi Kesehatan

Lebih dari 12.000 kematian di Jepang telah dikaitkan dengan Covid-19, baik menurut standar global, lebih buruk dibandingkan dengan bagian lain di Asia. Banyak dari kematian itu terjadi dalam beberapa bulan terakhir karena kasus baru menyebar dengan cepat.

Jepang secara resmi telah menghabiskan $15,4 miliar untuk menyelenggarakan Olimpiade Tokyo, meskipun audit pemerintah mengatakan jumlahnya mungkin jauh lebih tinggi.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Newsweek

Tags

Terkini

Terpopuler